HARIAN DISWAY - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken tiba di Israel pada Selasa, 22 Oktober 2024. Kunjungan ke-11 di wilayah tersebut merupakan yang pertama seusai Israel membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Kunjungan Blinken ini disebut untuk memperbarui upaya gencatan senjata antara Hamas dan militer Israel, khususnya setelah insiden pembunuhan pemimpin Hamas. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mneyebutkan.
Bahwa Blinken akan melanjutkan diskusi mengenai perencanaan periode pasca-konflik dan menekankan perlunya memetakan jalan baru ke depan yang memungkinkan warga Palestina membangun kembali kehidupan mereka.
BACA JUGA: Blinken Ungkap Netanyahu Terima Proposal AS untuk Gencatan Senjata Gaza
Serta mewujudkan aspirasi mereka bebas dari tirani Hamas. Blinken diperkirakan akan bertemu dengan para pejabat tinggi Israel termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Isaac Herzog.
Sebelum melanjutkan ke negara lain yang telah terlibat dalam negosiasi tersebut. Blinken mendarat hanya beberapa jam setelah Hizbullah meluncurkan rentetan roket ke Israel tengah. Serangan tersebut memicu sirene serangan udara.
Terutama di daerah-daerah yang paling padat penduduknya tapi tidak menyebabkan kerusakan atau cedera. Militer Israel mengatakan bahwa mereka mencegat sebagian besar dari lima proyektil dengan satu proyektil mendarat di area terbuka.
BACA JUGA: Serangan Israel Menewaskan 33 Orang di Kamp Pengungsi Jabalia, Gaza
Pasukan Israel juga mengatakan 15 proyektil lainnya telah ditembakkan dari Lebanon ke Israel Utara pada waktu yang hampir bersamaan. Di sisi lain, Amerika Serikat, Mesir dan Qatar menengahi perundingan berbulan-bulan antara Israel dan Hamas.
Mereka mencoba untuk mencapai kesepakatan di mana para militan akan membebaskan puluhan sandera sebagai imbalan untuk mengakhiri perang dan gencatan senjata yang tidak bersifat sementara.
Meskipun sejauh ini belum ada pihak yang terlihat akan mundur atau menerima upaya gencatan senjata tersebut. Apalagi setelah Israel lagi-lagi membunuh pemimpin Hamas belakangan ini.
BACA JUGA: Israel Kembali Serang Gaza Kurang Seminggu dari Pelaksanaan Perundingan Gencatan Senjata
Israel juga telah melancarkan operasi besar lainnya di Gaza utara yang telah hancur. Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan itu disebut telah menewaskan ratusan warga Palestina selama dua minggu terakhir.
Sementara itu di Lebanon, Israel juga telah melakukan gelombang serangan udara besar-besaran di selatan Beirut dan selatan dan timur negara itu. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 42 ribu warga Palestina di Gaza.
Juga melukai puluhan ribu orang, menurut otoritas kesehatan setempat. Serangan ini juga telah menyebabkan kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah tersebut dan membuat sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduknya mengungsi.