HARIAN DISWAY - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (KPK)/Kepala BKKBN Wihaji mencanangkan program war of stunting sebagai upaya untuk mencegah Loss Generation.
Wihaji berterimakasih atas penunjukan dirinya sebagai menteri. Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo tentang program kependudukan dan keluarga yang akan dipimpinnya.
“Goal-nya BKKBN yang diminta oleh Bapak Presiden Prabowo adalah jangan sampai kita terlalu banyak loss generation, kehilangan generasi dan itu tanggung jawab kita,” ujar Wihaji dalam sambutannya saat acara pisah sambut di Jakarta dikutip Rabu, 23 Oktober 2024.
BACA JUGA:Jokowi Bagikan Momen di Instagram, Makan Sate Bareng Iriana seusai Purnatugas
Usaha memerangi stunting itu harus di-breakdown secara rinci. Mulai dari pemetaan lokasi, target, hingga jumlah petugas. "Caranya apa, biayanya berapa, alatnya apa. Jadi fokus, kelihatan dan di-publish,” tambahnya.
BACA JUGA:Audiensi Pemuda Panca Marga dan BKKBN , Bahas Peluang Kolaborasi
Ia optimistis, di bawah kepemimpinannya, BKKBN yang kini menyatu dengan Kementerian KPK akan tercipta banyak kebaruan.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Plt. Kepala BKKBN Sundoyo berharap Kementerian KPK bisa mengakomodasi pekerjaan BKKBN yang luar biasa besar untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Kementerian ini sangat-sangat strategis. Untuk mencapai Indonesia Emas, salah satu yang harus diperbaiki dan didorong adalah SDM yang unggul,” ujarnya
Ketika berbicara soal SDM yang unggul, lanjutnya, tidak terlepas dari bagaimana keluarga yang berkualitas.
“Itu adalah core business -nya Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Maka, berulang kali kami sampaikan posisinya akan sangat strategis,” jelas Sundoyo.
Sundoyo juga berharap Wihaji bisa membaca peluang dan meningkatkan budaya kerja untuk membawa Kementerian KPK berlari lebih cepat.
BACA JUGA:BKKBN Gandeng Pemkab Indramayu: Memaknai Peran Perempuan dan Kesetaraan Gender
Wakil Menteri KPK/Wakil Kepala BKKBN Isyana Bagoes Oka juga memberikan sambutan dalam kesempatan itu.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi kini sangat banyak, karena dunia berubah dan era digitalisasi harus dihadapi.