HARIAN DISWAY – Ledakan terdengar di sebelah timur ibu kota Teheran dan Karaj, pada Sabtu, 26 oktober 2024 dini hari waktu setempat. Ya, ibu kota Iran itu dibombardir oleh Israel.
Menurut Israel Broadcasting Corporation, serangan ke Iran tersebut berakhir setelah menargetkan sekitar 20 lokasi militer di sana.
Sementara itu, militer Israel melaporkan bahwa semua pesawat yang terlibat dalam serangan telah kembali ke pangkalan dengan selamat.
Otoritas Penerbangan Sipil Iran membatalkan semua penerbangan sipil hingga pemberitahuan lebih lanjut. Menyusul ledakan yang terdengar di Teheran.
Laporan menunjukkan setidaknya tiga hingga tujuh ledakan terdengar di berbagai lokasi, yang menyebabkan kepanikan di kalangan warga.
BACA JUGA:Meluncur Drone dari Libanon, Netanyahu Yakini Ada Kelompok Pro-Iran Coba Membunuhnya
BACA JUGA:Menlu Iran Abbas Araghchi Peringatkan Pembalasan Keras Jika Israel Serang Iran
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett mengatakan bahwa serangan ini merupakan tanggapan terhadap tindakan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober lalu.
Anda sudah tahu, pada awal Oktober 2024, pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, meyakinkan Amerika Serikat bahwa serangan balasan terhadap Iran akan dibatasi pada sasaran militer.
Mereka menekankan serangan yang mereka rencanakan bukan untuk menyerang fasilitas minyak atau nuklir, hanya sebatas pada target militer.
Iran, melalui kantor berita semi-resmi Tasnim, menyatakan bahwa mereka siap untuk membalas serangan Israel.
Pemimpin Besar Iran Ayatollah Ali Khamenei langsung memerintahkan militer untuk bersiap menghadapi kemungkinan eskalasi konflik yang lebih besar.
Ketegangan ini menunjukkan bahwa situasi di Timur Tengah semakin memburuk dan berdampak luas pada stabilitas regional.
BACA JUGA:Peran Nuklir dalam Konflik Iran-Israel: Ancaman yang Semakin Nyata?
BACA JUGA:Jenderal Tertinggi AS: Risiko Perang di Timur Tengah Berkurang, Namun Iran Masih Jadi Ancaman