Dalam pertandingan yang digelar di Camp Nou, Barcelona benar-benar mendominasi Madrid dan menunjukkan kualitas permainan tiki-taka yang menjadi ciri khas mereka.
Real Madrid, yang saat itu dilatih oleh Jose Mourinho, tidak mampu mengimbangi permainan cepat dan presisi dari Barcelona. Padahal mereka sudah diperkuat Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Angel di Maria.
BACA JUGA:Barcelona Hajar Sevilla 5-1, Robert Lewandowski dan Lamine Yamal Bersinar
BACA JUGA:Barcelona 4 vs 1 Bayern Munchen, Hattrick Raphinha Bikin Pusing Bavaria
Hasil itu menjadi salah satu momentum ikonik dalam sejarah El Clasico modern.
El Clasico selalu menjadi lebih dari sekadar pertandingan sepak bola. Ini adalah ajang di mana kebanggaan, politik, dan sejarah bertemu.
Rivalitas antara kedua klub itu melampaui luas lapangan. Ia mencakup perbedaan budaya dan politik antara wilayah Catalonia, tempat Barcelona berasal, dan ibu kota Spanyol, Madrid.
Oleh karena itu, meskipun tidak ada kemenangan 11-0 bagi Barcelona atas Madrid, sejarah El Clasico dipenuhi oleh momen-momen penting yang terus dikenang. Baik bagi para pemain maupun penggemar. (*)
*) Peserta Magang MBKM dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya