Wakil Menteri Kementerian PU Diana Kusumastuti mengatakan untuk sanitasi saat ini tengah dibangun Jakarta Sewerage System Zona 1.
“Zona 1 terletak di Pluit dengan kapasitas 240.000 m3/hari. Progres sekitar 20% dan masa pelaksanaan sampai 2027,” kata Wamen Diana.
Untuk pengendalian banjir dilakukan dari hulu ke hilir. Di hulu Kementerian PU membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Keduanya merupakan bendungan kering yang dibangun sebagai pengendali banjir.
Di bagian tengah dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung 16 km (sisa 16 km) dan Sudetan Sungai Ciliwung selesai 2023.
Pada hilir dilakukan pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong selesai pada 2023. Kemudian pembangunan tanggul pantai dan muara sungai tahap A, yang terintegrasi dengan sistem polder, pompa, saluran kolektor, pintu air serta penataan kawasan (2014-2024).
BACA JUGA:Sodetan Ciliwung Tuntas, Tapi Problem Banjir Jakarta Masih Tersisa
Diana mengatakan, apabila land subsidence di Jakarta terus berlangsung maka pilihan terakhirnya adalah pembangunan tanggul laut tahap B/giant sea wall sepanjang 21 km.
Tanggul laut tahap B ini akan mereduksi area banjir 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun.
Turut hadir pada kesempatan ini Menteri Transmigrasi Sulaiman Suryanegara, Wamen Kementerian PU Diana Kusumastuti, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Dirjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia dan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Triono Junoasmono.(*)
*)Mahasiswa Magang Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Satu Tulungagung di Harian disway