HARIAN DISWAY - Danyang: Mahar Tukar Nyawa. Film horor terbaru produksi Castle Film Productions itu bakal muncul di layar lebar dan menghadirkan ketegangan. Film itu menggali cerita tentang pesugihan, dengan sentuhan drama percintaan yang penuh emosi.
Terinspirasi dari mitos pesugihan atau ritual gelap yang menuntut pengorbanan nyawa. Film itu membawa penonton ke dalam dunia misteri yang begitu dekat dengan budaya Indonesia.
Di balik suasana mencekam, tersimpan kisah menyentuh tentang cinta dua sejoli yang terpisah oleh perbedaan status sosial.
Tekanan dan penolakan dari keluarga membuat Galang, tokoh utama, mengambil jalan pintas yang berbahaya demi mewujudkan cintanya.
BACA JUGA:Sinopsis dan Daftar Pemain Film Emilia Perez, Kembalinya Selena Gomez ke Layar Lebar
BACA JUGA:Sinopsis Santet Segoro Pitu, Teror Ilmu Hitam dari Kisah Nyata
Film itu disutradarai Faozan Rizal dan dibintangi oleh Bhisma Mulia, Sahila Hisyam, Wulan Guritno, Eduwart Manalu, dan Egi Fedly. Danyang: Mahar Tukar Nyawa akan tayang pada 7 November 2024 di bioskop seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Daftar Pemain Film SANA: Let Me Hear, Ada Eks Member AKB48
BACA JUGA:Sinopsis Red One, Upaya Pencarian Sinterklas yang Diculik Untuk Menyelamatkan Natal
Penasaran dengan ceritanya? Berikut adalah sinopsis film Danyang: Mahar Tukar Nyawa.
Sinopsis film Danyang: Mahar Tukar Nyawa
Adegan di trailer Galang dan Resti kepergok beduan-Castle Film Productions-Youtube
Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa mengisahkan perjuangan cinta antara Galang (Bhisma Mulia) dan Resti (Sahila Hisyam), sepasang kekasih yang dihadapkan pada perbedaan status sosial.
Ridwan (Eduwart Manalu) dan Dasmi (Wulan Guritno), orang tua Resti, menolak pernikahan itu. Galang yang miskin dianggap tak pantas menjadi calon suami anak mereka.
Namun, Galang tak gentar oleh penolakan itu. Ia nekat mencari jalan pintas dan melakukan ritual pesugihan untuk mendapatkan restu dari orang tua Resti.
Dalam usahanya, Galang mendatangi Ki Randu (Egi Fedly), yang memperkenalkannya kepada Eyang Danyang, sosok gaib yang diyakini mampu mengabulkan permintaan melalui ritual pesugihan dengan nyawa sebagai upahnya.