Khofifah Dialog dengan Pendeta GKJW, Dapat Pesan Rawat Toleransi dan Persaudaraan Sejati

Kamis 07-11-2024,14:39 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Mohamad Nur Khotib

MALANG, HARIAN DISWAY - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa berdialog dengan para pemuka agama Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) di Kantor Majelis Agung GKJW, Balewiyata, Kota Malang, Kamis, 7 November 2024.

Pertemuan itu membahas pentingnya kerukunan antarumat beragama, kesejahteraan sosial, hingga solusi untuk kebutuhan pemakaman umat Kristiani di Jawa Timur.

Ketua Majelis Agung GKJW Natael Hermawan Priyanto mengaku senang. Ia menyambut baik kedatangan menteri sosial RI periode 2014-2018 itu.

BACA JUGA: Khofifah Blusukan ke Pasar Besar Malang, Ajak Pedagang Manfaatkan Digitalisasi

“Kami menyampaikan terima kasih Ibu Khofifah menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan kami dan mengingat keluarga besar GKJW. Sebagaimana dulu beliau juga sudah pernah hadir di sini,” kata Natael, Kamis 7 November 2024.

Natael mengapresiasi dan senang bahwa Khofifah punya semangat tinggi untuk merawat keberagaman. Juga persaudaraan sebagaimana yang dirintis oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Pertemuan itu dinilai ketua PGIW Jawa Timur ini sangat penting. Sebab, dari membangun komunikasi yang baik akan terjaga moderasi dan menyemai toleransi di Jatim. Persatuan dan kondusifitas ini menjadi modal yang kuat untuk pembangunan Jatim ke depan.

BACA JUGA: Polling Pilgub Jatim di X: Luluk Unggul Telak dari Risma dan Khofifah

“Beliau tidak hanya pandai dan cermat dalam perencanaan. Tetapi, sangat gesit turun lapangan. Itu menjadi modal utama bagi seorang pemimpin yang baik. Sehingga kita harap Jatim bisa semakin maju dan jadi gerbang baru nusantara,” tegas Natael.

Sementara itu, Khofifah juga mendapat banyak masukan dan juga rekomendasi dari para pendeta. Mulai dari infrastruktur, masalah sosial kemasyarakatan, ekonomi, dan juga pertanian. 

“Kesejahteraan membangun persaudaraan sejati di antara kehidupan. Di internal gereja dan antarumat beragama yang harus terus diasah dan dikomunikasikan,” tegas Khofifah.

Khofifah mengungkapkan, di Balewiyata yang berdiri pada 1899 ini, menjadi saksi bagaimana bangunan kerukunan dan persaudaraan di Jatim dirintis dan dibangun. 

BACA JUGA: Khofifah Blusukan ke Pasar Berbek, Serap Aspirasi Para Pedagang

Tak hanya itu, Gus Dur juga sempat mengajar di Balewiyata. Tepatnya pada 1974 - 1981. Gus Dur mengajar tentang persaudaraan sejati, toleransi dan juga moderasi.

Kategori :