Dua dari kemenangan tersebut diraih dengan skor sempurna 3-0, yakni saat menghadapi GS Caltex (20 November 2024) dan Expressway Hi-Pass (3 Oktober 2024).
Tiga pemain yang menjadi sorotan dari Red Sparks adalah Pyo Seung-Joo (MVP saat melawan GS Caltex), Vanja Bukilic (MVP saat melawan Ai Pepper), dan Megawati Hangestri (MVP saat melawan Expressway Hi-Pass).
Dari ketiga pemain tersebut, peran Megawati Hangestri tidak bisa diabaikan.
BACA JUGA:Prediksi Hi-Pass vs Red Sparks: Statistik Megawati Cs lebih Unggul
BACA JUGA:Takluk dari IBK Altos, Red Sparks Gagal Pertahankan Tren Positif
Musim lalu, ia tampil dalam 35 pertandingan, mencetak 736 poin (peringkat ke-7), dengan tingkat keberhasilan serangan sebesar 43,95% (peringkat ke-4), dan rata-rata 0,250 servis per set (peringkat ke-2).
Megatron, begitu ia akrab disapa, menunjukkan permainan bola voli dengan kombinasi kekuatan, kecepatan, dan kecerdasan.
Pundi-pundi poinnya berasal dari kemampuannya membaca permainan dengan cermat.
Penggunaan hijab juga membuat Mega menjadi topik hangat di kalangan penggemar V-League.
Semangatnya di lapangan dan ketulusannya dalam bergaul membuatnya sangat dicintai oleh warga Daejeon.
Sejak V-League dimulai pada 19 Oktober lalu, jersey Jung Kwan Jang Red Sparks bernomor punggung 8 yang identik dengan Mega telah terjual sebanyak 20.000 unit dalam berbagai ukuran.
Bahkan, jersey edisi terbatas miliknya dari tim All Stars musim lalu menjadi yang paling mahal.
Penggemar voli Indonesia di Korea Selatan selalu mengikuti laga Jung Kwan Jang Red Sparks untuk mendukung Mega.
Tercatat, para penggemar Mega bahkan hadir dengan tiga bus besar ke setiap laga Red Sparks.
Mega memiliki kontribusi besar dalam mengakhiri tujuh tahun tanpa postseason bagi Jung Kwan Jang Red Sparks. Musim ini, ia juga memperbarui kontraknya dengan tim.
Meski terlambat bergabung dengan tim karena jadwalnya bersama timnas voli Indonesia, Mega tetap percaya diri.