Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dalam sesi jumpa pers usai pertandingan melawan Tiongkok-PSSI-
Hal itu menjadi harapan untuk menetralkan ancaman dari penyerang Jepang. Di sampingnya, Justin Hubner dan Jordi Amat akan mengisi lini belakang.
Meskipun performa Jordi Amat sempat mengalami penurunan, pengalamannya di liga-liga Eropa masih sangat berharga bagi tim.
Di sisi lain, Indonesia mendapat angin segar pasca Kevin Diks resmi dinaturalisasi oleh PSSI pada Jumat, 8 November 2024. Bek FC Copenhagen itu diyakini bisa bermain saat Indonesia berhadapan dengan Jepang.
Di sektor bek sayap, posisi itu menjadi sangat krusial. Terutama menghadapi pemain cepat Jepang seperti Takefusa Kubo dan Takumi Minamino.
BACA JUGA:Takut Lawan Timnas Indonesia? Bahrain Minta Pindah Venue Laga ke Luar RI
BACA JUGA:Timnas Indonesia Dibekuk Tiongkok 2-1, Shin Tae-yong Mengaku Salah
Sandy Walsh diperkirakan akan mengisi posisi bek sayap kanan, sementara Calvin Verdonk akan bermain di bek sayap kiri.
Kehilangan Ivar Jenner juga memaksa Shin Tae-yong untuk berpikir kreatif, dan kemungkinan Nathan Tjoe-A-On akan mendampingi Thom Haye di lini tengah.
Untuk lini serang, Shin Tae-yong diharapkan akan mengandalkan Yakob Sayuri, Rafael Struick, dan Ragnar Oratmangoen.
BACA JUGA:Kevin Diks Perkuat Sektor Pertahanan Timnas Indonesia, STY Bingung Pilih Bek!
BACA JUGA:Jelang Persib vs Persebaya: Malik Risaldi Bersinar di Timnas Indonesia, Jadi Senjata Bajol Ijo
Ketiga pemain itu memiliki kecepatan dan kemampuan dribble yang baik, dengan Yakob Sayuri yang diharapkan bisa membongkar pertahanan Jepang berkat pengalamannya dari Piala Asia 2023.
Bersama Rafael Struick sebagai penyerang tengah dan Ragnar Oratmangoen di sisi kiri, lini depan Timnas Indonesia siap memberikan ancaman serius bagi Jepang.
Pertandingan melawan Jepang jelas akan menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia, khususnya di lini pertahanan.
Namun, meskipun tanpa Mees Hilgers, formasi ini diharapkan tetap bisa menunjukkan performa terbaik di hadapan para pendukung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. (*)