Donald Trump dan Fufufafa

Senin 11-11-2024,15:55 WIB
Reporter : Dhimam Abror Djuraid
Editor : Yusuf Ridho

Hillary juga pernah menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan Barack Obama.

BACA JUGA:Pidato Kemenangan, Trump Ucapkan Terima Kasih Atas Dukungan Kelompok Muslim dan Arab Amerika

BACA JUGA:Dua Wanita Gagal Taklukkan Donald Trump

Pada periode kedua ini, Trump mengalahkan Kamala Harris yang notabene seorang petahana. Harris punya karier cemerlang sebagai politikus dan lahir dari keluarga intelektual. 

Ayah Kamala seorang guru besar ekonomi kelahiran Ghana dan ibunya guru besar peneliti kanker kelahiran India.

Dua perempuan cemerlang itu tak bisa mengalahkan Trump yang bengal. Rekam jejaknya yang suram itu membuatnya tidak populer di kalangan perempuan. 

Suara dukungan Trump kali ini lebih didominasi pemilih laki-laki perkotaan dan berkulit putih.

Dalam pilpres kali ini Trump bisa dibilang mengalahkan dua capres sekaligus. Sebelumnya Kamala Harris tidak dijagokan Partai Demokrat karena Presiden Joe Biden sebagai petahana berniat maju lagi. 

BACA JUGA:Trump Si Houdini Politik

BACA JUGA: Trump Unggul, Demokrat Muram dan Gelisah

Namun, di tengah jalan Biden dipaksa untuk mundur karena hasil surveinya merosot terus-menerus. 

Usianya yang uzur dan daya ingatnya yang mengendur menjadikan Biden sering pikun.  

Kalau memaksakan diri tetap maju, Biden dipastikan akan kalah telak dari Trump. Biden pun terpaksa mengundurkan diri dan Kamala menggantikan posisinya sebagai capres.

Kamala sempat memberikan harapan kepada Partai Demokrat karena surveinya yang bagus pada masa-masa awal kemunculannya. 

Tetapi, lama-kelamaan publik AS mulai merasa kurang yakin terhadap Kamala yang dianggap kurang tangguh. 

BACA JUGA:Fufufafa

Kategori :