Museum WR Soepratman, Saksi Bisu Hari Terakhir Sang Komposer

Senin 11-11-2024,10:00 WIB
Reporter : Diva Aura Kamila
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Kota Pahlawan. Gelar itu disandang Surabaya sejak tahun 1946. Lantas, bagaimana Surabaya, baik pemerintah maupun masyarakat menghargai para pahlawannya sejauh ini? Setidaknya jawaban itu dapat ditemukan melalui keberadaan Museum WR Soepratman.

Seiring berjalannya waktu, Surabaya terus berusaha mempertahankan nilai-nilai perjuangan yang menjadi bagian penting dari identitasnya. Salah satunya pahlawan nasional WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya. 

Lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda Kedua, 28 Oktober 1928. Sebagai lagu pemersatu berbagai suku, bahasa, dan budaya. Sosoknya pun memiliki tempat yang sangat istimewa di hati bangsa Indonesia. Termasuk warga Surabaya. 

BACA JUGA:Pjs Wali Kota Pasuruan Pimpin Upacara Hari Pahlawan


Detail foto naskah asli lagu Indonesia Raya dan replika biola sang komposerdi Museum Wr. Soepratman, Jl. Mangga No. 21, Tambaksari, Surabaya.-Angelita Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY

Di Jl. Mangga No. 21, Surabaya, terdapat Museum WR Soepratman. Tempat bersejarah yang menyimpan banyak kenangan tentangnya. Bangunan itu dulu menjadi saksi bisu hari-hari terakhir komposer WR Soepratman.

Museum itu diresmikan pada 10 November 2018, tepat di hari pahlawan. Itu merupakan inisiatif Pemerintah Kota Surabaya untuk mengenang jasa besarnya.

Di depan museum, sebuah patung besar WR Soepratman yang sedang memainkan biola berdiri tegak. Begitu masuk, pengunjung disambut dengan dua kamar dan ruang tamu. Meskipun sederhana, atmosfer klasiknya sangat terasa. 

BACA JUGA:Peringatan Hari Santri dan Hari Pahlawan di Kota Pasuruan, Ketua PCNU Kota Pasuruan Pimpin Pembacaan Yasin dan Tahlil di TMP

Di ruang tamu, pengunjung dapat melihat replika pakaian WR Soepratman yang dipajang di manekin di dalam lemari kaca. Dinding ruangan juga dihiasi dengan berbagai foto mendiang.

Di kamar pertama, terdapat replika biola Soepratman dan replika tulisan tangan lirik lagu Indonesia Raya. Sementara di kamar kedua, koleksi yang mendominasi adalah pajangan pecahan mata uang rupiah dari masa ke masa. 

Ahmad Saifun Arif, penjaga museum itu, menjelaskan mengenai sosok WR Soepratman, "Beliau adalah salah seorang pahlawan yang berjasa besar bagi bangsa ini. Sosok pemersatu melalui karyanya, Indonesia Raya."

BACA JUGA:Hotel Ciputra World Surabaya dan YBSI Gelar Baksos Kesehatan Bagi Veteran, Peringati Hari Pahlawan 2024

Namun, Arif menyebut bahwa koleksi asli di museum itu cukup terbatas. "Kami hanya memiliki replika. Tidak ada barang asli. Kami mendapatkan sebagian koleksi dari Museum Sumpah Pemuda dan dari keluarga WR Soepratman," ujarnya.

Salah satu koleksi yang paling menarik perhatian pengunjung adalah replika biola milik WR Soepratman. Biola itulah salah satu ikon museum. 

Menurutnya, keberadaan replika biola itu sangat penting untuk menginspirasi pengunjung, terutama anak-anak muda. "Meskipun ini bukan yang asli, setidaknya mereka bisa membayangkan bagaimana bentuk biola yang dimainkan oleh WR Soepratman saat menciptakan lagu Indonesia Raya."

Kategori :