Kampanye Anti-judol, Menkomdigi Sapa Warga Cilincing dalam Program Komdigi Menjangkau

Rabu 13-11-2024,15:01 WIB
Reporter : Raka Denny
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Lewat kegiatan Komdigi Menjangkau, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengunjungi Cilincing, Jakarta Utara. Kunjungan ini bertujuan mendekatkan diri dengan masyarakat setempat.

Dalam acara Literasi Digital yang membahas pencegahan dan penanganan judi online di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa, 12 November 2024 itu, dia sekaligus mendengar keluhan masyarakat.

Terkait ancaman judi online (judol). Khususnya terhadap anak-anak. “Banyak anak-anak yang mulai terjerumus judi online, bahkan menggunakan akun orang tua mereka untuk mengakses permainan yang ternyata mengandung unsur perjudian,” katanya.

BACA JUGA: Urgensi Membumikan Literasi Keuangan, Cegah Galbay Pinjol

Dijelaskan Meutya, Kemkomdigi memerlukan dukungan masyarakat untuk memerangi praktik judi online ini, terutama dari para orang tua yang memiliki peran penting dalam mengawasi anak-anak mereka.

“Masalah judi online ini berdampak besar, bahkan dapat memicu perceraian dan masalah-masalah serius lainnya dalam keluarga,” tambahnya. Menkomdigi juga mengungkapkan bahwa ancaman judi online kerap berujung pada masalah keuangan.

Seperti pinjaman online (pinjol) ilegal. Di Jakarta, angka pinjol mencapai sekitar 11 triliun rupiah. “Ini bukan hanya masalah finansial, tetapi sudah menjadi lingkaran yang berbahaya dan merusak keluarga,” jelasnya.

BACA JUGA: Menkomdigi Nonaktifkan 11 Pegawai Yang Terlibat Judol

Tak hanya memberi arahan, Menkomdigi membuka dialog bersama warga untuk mendengar cerita dan kasus nyata tentang keluarga yang terkena dampak judi online. Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, turut memberikan apresiasi.

Atas inisiatif Kemkomdigi dalam meningkatkan literasi digital di Jakarta, khususnya di daerah Semper Barat. Ia berharap kegiatan ini dapat menyadarkan masyarakat mengenai bahaya judi online.

“Kemajuan teknologi membawa banyak manfaat, tetapi juga tantangan besar seperti judi online yang harus kita waspadai,” ungkapnya. Menurut Teguh, peran orang tua sangat penting dalam menjaga keluarga dari bahaya judi online.

BACA JUGA: Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, Menkomdigi Ajak Generasi Muda Bangun Sektor Digital

“Kami mendukung setiap arahan Menkomdigi untuk melindungi masyarakat dari ancaman judi online dan program literasi digital lainnya,” tutupnya. Senada, Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyatno Banyumurti (IB) yang turut mengisi acara, berpendapat.

Ia menyampaikannya dengan memberikan paparan tentang bahaya judi online di kalangan anak-anak. Ia menyebut salah satu penyebab anak-anak terjerumus judi online adalah biaya deposit yang rendah, sekitar 5.000 hingga 10.000 rupiah.

“Kecanduan judi bukan hanya merugikan secara finansial, tetapi juga secara psikologis. Ada yang namanya gambling disorder, di mana orang yang kecanduan tahu risikonya, namun tetap sulit berhenti,” papar IB.

Kategori :