HARIAN DISWAY - Kasus pneumonia pada anak terus meningkat. Itu menjadikannya salah satu penyebab utama kematian balita di Indonesia. Kondisi ini diperparah oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi.
Juga kurangnya akses layanan kesehatan yang terbatas. Para ahli mengingatkan perlunya langkah pencegahan dini untuk melindungi anak-anak dari infeksi saluran pernapasan serius ini. Pembahasan ini terungkap dalam acara diskusi.
Bertajuk Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045, Ketua Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi Sp.A(K) menjadi narasumber.
Ia menyampaikan bahwa terdapat langkah-langkah sederhana untuk menghindarkan anak dari serangan pneumonia. Katanya, salah satu langkah sederhana tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas kebersihan kamar anak.
BACA JUGA: Manfaat Cryo Stimulasi sebagai Terapi Suhu Rendah untuk Meningkatkan Kualitas Tidur
BACA JUGA: Wolbachia Jadi Solusi Efektif Menuju Indonesia Bebas Demam Berdarah 2030
Ia menjelaskan bahwa dengan membersihkan kamar anak dari debu dapat mencegah terjadinya pneumonia pada anak. Hal ini disebabkan kuman pneumonia bersarang di tempat-tempat berdebu yang ada di rumah,.
Selain debu, Prof. Hartono juga mengingatkan akan bahaya yang timbul dari tungau. Tungau merupakan makhluk mikroskopis yang termasuk dalam kelompok arachnida, seperti laba-laba dan kutu.
Mereka biasa hidup di berbagai lingkungan, termasuk debu rumah. Dan tungau dapat menjadi pemicu alergi serta masalah pernapasan, seperti asma. Tungau debu rumah itu penyebab alergi pada anak.
BACA JUGA: 5 Kiat Parenting Tionghoa, Efektif Mendidik Anak Mandiri dan Sukses
"Jadi kita harus berusaha untuk menjemur, apalagi tungau itu bertelur setiap tiga minggu. Jadi, tolong bersihkan setiap dua minggu, sehingga siklusnya kita bisa potong," kata Prof. Hartono.
Langkah lain dalam mencegah anak terkena pneumonia adalah dengan memasang filter udara di dalam rumah. Hal ini berguna untuk menghindarkan anak-anak dari area dengan polutan udara yang tinggi.
Selain itu, orang tua juga dapat memberikan vaksin Pneumococcal Conjugate kepada buah hati mereka. Pemberian vaksin ini dapat membantu melindungi sang buah hati dari serangan bakteri penyebab pneumonia.
BACA JUGA: Wolbachia Jadi Solusi Efektif Menuju Indonesia Bebas Demam Berdarah 2030
Tentunya harus disertai dengan resep atau rekomendasi dari dokter. Prof. Hartono menjelaskan bahwa seseorang ketika baru lahir tidak memiliki antibodi, kalaupun memiliki, ia akan hilang dalam beberapa bulan.
Terdapat langkah-langkah sederhana untuk menghindarkan anak dari serangan pneumonia. Katanya, salah satu langkah sederhana tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas kebersihan kamar anak. --iStockphoto