Tiongkok Hadapi Kasus Pneumonia, Ada 5 Cara Cegah Pneumonia di Indonesia
Rumah sakit di Beijing yang dipenuhi sejumlah pasien anak-anak yang terjangkit pneumonia. -Jade Gao-AFP
HARIAN DISWAY- Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengutarakan musim dingin di belahan utara bisa meningkatkan risiko pneumonia. Salah satunya Tiongkok.
Pada 13 November 2023, Tiongkok melaporkan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan. Khususnya pada anak-anak. Penyebabnya adalah sejumlah infeksi virus yang tidak hanya satu. Melainkan cukup banyak.
“Mulai dari penyebab penyakit yang sudah dikenal selama ini seperti mycoplasma pneumoniae, respiratory syncytial virus (RSV), virus influenza, rhinovirus, dan adenovirus,” ujar Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.
Lalu 22 November 2023, Tjandra mengatakan ada munculnya berita yang menyebut pneumonia yang tidak terdiagnosis (undiagnosed pneumonia) menjangkiti anak-anak di Beijing.
BACA JUGA: Jadi Faktor Terbesar Kematian Anak, Berikut 5 Fakta Seputar Pneumonia
Atas berita tersebut, Wolrd Health Organization (WHO) meminta pejabat kesehatan Tiongkok memberikan data lebih lengkap terkait data epidemiologis, klinis, dan laboratorium. Selain itu, WHO mengadakan rapat khusus bersama Tiongkok untuk membahas masalah tersebut.
“Hasil rapat tersebut membeberkan bahwa peningkatan kasus pneumonia yang terjadi sejak Mei 2023 lalu dikarenakan infeksi bakteri mycoplasma pneumoniae,” tutur mantan Dirjen Pengendalian Penyakit itu.
“Sementara muncul virus lain yang menginfeksi anak-anak di Tiongkok yaitu RSV, adenovirus, dan influenza virus sejak Oktober,” imbuhnya.
Sambil menunggu perkembangan, WHO meminta Tiongkok terus bekerja sama untuk memonitor perkembangan dengan memberikan data-data yang lengkap agar segera terdeteksi.
Dari masalah kesehatan di Tiongkok, WHO merekomendasikan kepada seluruh negara agar lebih meningkatkan perhatian pada pneumonia.
“Setiap negara perlu melakukan tindakan preventif dengan menjaga kebersihan, risiko kontak, dan penularan. Selain itu, setiap negara mengadakan vaksinasi untuk influenza yang berjalan selama ini,” sambung mantan Kabalitbangkes itu.
Selain yang direkomendasikan WHO, Tjandra menambahkan ada lima hal lain yang perlu dilakukan Indonesia saat ini untuk mewaspadai pneumonia dan mempersiapkan diri cegah kasus pneumonia semakin bertambah.
Pertama, Tjandra mengatakan warga Indonesia bisa mengikuti informasi akurat apa saja yang terjadi di Tiongkok. Baik dari WHO maupun KBRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: