Jadi Faktor Terbesar Kematian Anak, Berikut 5 Fakta Seputar Pneumonia
Seorang bayi sedang disuntik vaksin untuk mencegah pneumonia yang saat ini sedang marak melanda negara-negara di dunia. -Kementerian Kesehatan RI-
HARIAN DISWAY- Pneumonia bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak. Dalam sebuah kasus, Pneumonia bisa menyerang satu atau dua paru-paru pasien sekaligus.
Dilansir dari laman resmi United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia, pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut. Biasanya disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri.
Anak-anak yang mengalami pneumonia akan mengalami sesak napas karena terasa sakit di bagian paru-paru. Hal ini disebabkan karena paru-paru berisi nanah dan cairan.
UNICEF pun membagikan fakta-fakta seputar pneumonia pada anak. Informasi ini bisa dijadikan sarana edukasi untuk menambah pengetahuan tentang pneumonia. Khususnya bagi para orang tua.
1. Pneumonia Penyebab Kematian Anak Terbesar
Penyakit pneumonia menjadi penyakit kematian anak terbesar dibandingkan penyakit menular lainnya. Setidaknya 800.000 balita di seluruh dunia meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya.
Bahkan UNICEF menyebutkan setiap 1 jam terdapat 2 anak yang meninggal akibat pneumonia.
2. Pneumonia Bisa Menular
Pneumonia bisa menularkan dari anak yang menderita ke anak yang sehat. Penyebarannya bisa melalui perantara udara saat anak yang sakit itu bersin dan atau batuk.
Penularan juga bisa melalui darah. Ketika seorang ibu penderita pneumonia atau membawa virus pemicu pneumonia menularkan pada anak pada saat proses melahirkan atau sesudah melahirkan.
3. 62 Persen Anak Penderita Pneumonia Akibat Faktor Polusi Udara
Polusi udara dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Dengan keadaan polusi udara di berbagai perkotaan Indonesia saat ini, tentunya hal ini patut diwaspadai.
UNICEF menyebut sebanyak 62 persen anak terkena pneumonia akibat polusi udara. Bukan hanya dari polusi udara luar ruangan seperti di jalan raya, melainkan juga polusi di dalam ruangan yang disebabkan proses memasak dan udara kotor di ruangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: www.unicef.org/indonesia