Dampak Terlalu Lama Menghirup Udara Penuh Polusi, Ada Penurunan Fungsi Kerja Paru-Paru Sampai Kematian Dini

Dampak Terlalu Lama Menghirup Udara Penuh Polusi, Ada Penurunan Fungsi Kerja Paru-Paru Sampai Kematian Dini

Ilustrasi menghirup udara berpolusi-jcomp/freepik-

HARIAN DISWAY - Kualitas udara di beberapa kota besar di Indonesia terus memburuk. Jika dihirup terus menerus, udara berpolusi bisa memicu berbagai dampak kesehatan. 

Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. dr Agus Dwi Susanto menjelaskan bahwa ada beberapa komponen polusi udara yang berdampak bagi kesehatan manusia.

Ia menjelaskan, komponen polusi udara terbagi menjadi 2. Pertama, gas yang berupa Carbon oxide (CO and CO2), Sulphur oxide (SO2), Nitrogen oxide (NOx), dan Ozone.

BACA JUGA:Gosok Gigi Dengan Sikat Manual atau Elektrik? Mana Yang Lebih Baik?

Kedua, partikel yang berupa volatile organic compounds (VOC), particulate matter (PM), solid particle (dust, carbon, Pb/timbal) termasuk bahan karsinogen seperti benzena, benzopyrene, PAH, aldehid dll, aerosol (sulphuric acid et al) seperti ultrafine, PM 2.5 and PM 10.

Lalu, bagaimana caranya polutan masuk ke dalam tubuh?

Pada mulanya, asap kendaraan yang mengandung polutan masuk melalui hidung. Kemudian polutan masuk ke dalam paru-paru. 

"Ketika berada di dalam Alveolus, tempat pertukaran oksigen dengan darah, polutan ikut masuk ke dalam darah," jelas Agus dalam sebuah diskusi dengan media pada Selasa, 8 Agustus 2023. 

BACA JUGA:Kiat Mengubah Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Manis untuk Kurangi Risiko Diabetes

Agus juga menyebut, persentase kematian akibat polusi udara cukup meresahkan. Yakni sejumlah tujuh juta kematian. Dari jumlah tersebut, sekitar 47 persennya mengalami gangguan pada paru-paru. 

Dampak utama udara tercemar pada manusia umumnya adalah iritasi saluran napas dan berbagai gangguan pernapasan. 

"Bisa berbentuk Infeksi Salurah Pernafasan Aakut (ISPA) ataupun Pneumonia, penurunan fungsi paru, bronkitis, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), asma, dan kanker paru," jelas Agus. 

BACA JUGA:Gratifikasi Rp 44 Miliar Mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Ada Keterlibatan Menantu

Kemudian, gejala ISPA yang biasa dialami seperti:

  1. Pada mata menyebabkan mata merah, berair. 
  2. Pada hidung menyebabkan hidung berair, gatal, dan hidung mampet atau hidung tersumbat
  3. Pada saluran napas atas menyebabkan sakit tenggorokan, gatal tenggorokan dan batuk-batuk
  4. Pada saluran napas bawah dapat menyebabkan sesak napas dan batuk berdahak
  5. Selain itu, zat CO dan CO2 dalam polutan yang bila terhirup, dapat menyebabkan penyakit asfiksia atau sesak napas karena kurang oksigen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: