Wujudkan Masyarakat Sehat, Ciptakan Generasi Andal

Kamis 21-11-2024,21:49 WIB
Oleh: Rustinsyah*

Hal tersebut tentu menjadi  pekerjaan besar bagi pemerintah dan masyarakat lantaran masalah kesehatan secara tidak langsung berdampak pada stabilitas sosial dan ekonomi. 

4) Kematian bayi. Kasus kematian bayi, balita, hingga anak-anak usia remaja juga menjadi masalah kesehatan di Indonesia persentasenya masih besar. 

Kondisi itu tak lepas dari sejumlah faktor seperti  asupan nutrisi yang kurang selama masih berada di dalam kandungan. Itu menjadi penyebab utamanya. 

Sedangkan pada anak balita hingga remaja, faktor-faktor yang menyebabkan kematian umumnya adalah penyakit akibat infeksi (diare, TBC, dan sebagainya), kecelakaan, gaya hidup tidak sehat (merokok, alkohol, kurang olahraga, dan lain-lain.

5) Penyakit menular. Penyakit menular juga menjadi penyumbang terbesar masalah kesehatan di Indonesia. Mulai DBD, malaria, leptospirosis, hingga HIV/AIDS. Penyakit tersebut sudah ”akrab” dengan kehidupan masyarakat. Sejumlah langkah pun telah dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi pelbagai masalah kesehatan tersebut. 

Yang terakhir tentang Covid-19 yang sempat menguras energi dan biaya dalam penanggulangannya. Pemerintah terus memperbaiki semua elemen yang berkaitan dengan pengobatan penyakit itu. Mulai tenaga medis, fasilitas kesehatan, tata laksana penanganan,  hingga laboratorium.

6) Masyarakat Indonesia juga menghadapi serangan penyakit tidak menular. Contohnya, komplikasi paru-paru dan sistem pernapasan. Hal itu terkait dengan kualitas udara yang buruk, terutama di daerah perkotaan. 

Diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan kanker adalah penyakit tidak menular lainnya yang sampai saat ini terus menghantui masyarakat Indonesia. 

7)  Gangguan mental. Menurut data WHO, prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai 9,8% pada 2021, dengan angka depresi mencapai 6,6%. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat pada 2024. 

8) Masalah lain yang terkait dengan kesehatan yang adakalanya tiba-tiba muncul seperti Covid-19, flu burung, dan lainnya. 

Pemerintah secara terus-menerus  membuat kebijakan, program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu buktinya ialah menaikkan anggaran kesehatan. Dalam lima tahun terakhir, anggaran kesehatan terus mengalami kenaikan. 

Dari sebesar Rp 119,9 triliun pada 2020, menjadi Rp 124,4 triliun pada 2021, menjadi Rp 134,8 triliun pada 2022, menjadi Rp 172,5 triliun pada 2023, dan Rp 186,4 triliun pada 2024. Untuk 2024, anggaran kesehatan diperkirakan Rp 186,4 triliun atau 5,6% dari APBN. 

Jumlah itu meningkat 8,1% atau Rp 13,9 triliun jika dibandingkan dengan anggaran pada 2023. Pemerintahan Prabowo-Gibran mencanangkan program makan bergizi gratis (MBG) yang dilaksanakan Badan Gizi Nasional (BGN). MBG diperkirakan mulai berlaku Januari 2025. 

Untuk itu, kerja keras pemerintah bersama dengan semua elemen masyarakat terus dilakukan untuk mewujudkan tercapainya masyarakat sehat sejahtera seperti yang diamanahkan UUD. Terciptanya masyarakat yang sehat sejahtera akan menghasilkan generasi yang andal untuk membangun negeri ini. (*)


*)Rustinsyah adalah Guru besar antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Airlangga, Surabaya.

 

Kategori :