Debitur KUR juga menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya. Namun demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya.
Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 persen lebih banyak ketimbang non debitur KUR. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menyampaikan.
BACA JUGA: BRI UMKM Expo(RT) 2025, Peluang Emas Bagi UMKM Indonesia
BACA JUGA: Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat
Bahwa pemerintah tengah menyiapkan skema pembiayaan KUR untuk mendukung beberapa program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Dalam beberapa rapat dan sidang kabinet, pemerintah telah menyetujui akan memanfaatkan KUR.
Untuk mengakomodasi berbagai program prioritas, seperti ketahanan pangan, Makan Bergizi Gratis, hingga sektor perumahan. “Sehingga, harapannya program KUR juga dapat membantu program prioritas tersebut,” katanya.
Seorang seniman tengah memahat wayang kulit dengan detail yang halus, menghidupkan kembali seni tradisional yang penuh nilai sejarah. Usaha kreatif seperti ini menjadi salah satu penerima manfaat KUR dari BRI, yang mendorong pariwisata seni budaya lokal. --BRI
BACA JUGA: BRI Tawarkan Biaya Administrasi Bulanan Lebih Murah Dibanding Bank Lain
BACA JUGA: BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda
Ferry memaparkan, dalam program ketahanan pangan, misalnya, secara historis sekitar 30% dari KUR yang sudah tersalurkan dimanfaatkan untuk sektor pertanian.
Untuk produksi dan infrastruktur pangan, KUR bisa digunakan untuk fitur-fitur reguler yang ada di KUR Mikro maupun KUR Kecil. Untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), KUR Mikro dan KUR Kecil dapat dimanfaatkan.
Untuk pembiayaan pelaku usaha di sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman (katering). Selain itu, KUR dapat memberikan dukungan kepada petani, peternak, dan nelayan sebagai kontributor utama bahan baku makanan dalam program itu. (*)
*) Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung