HARIAN DISWAY - Akademisi Connie Rahakundini Bakrie tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Senin, 2 Desember 2024, karena sedang berada di Rusia.
Pemanggilannya berawal dari pernyataan terkait akses kepolisian terhadap Sirekap, sebuah aplikasi rekapitulasi suara Pemilu 2024 dari seluruh TPS.
Polda Metro Jaya menerima dua laporan pada 20 Maret 2024, masing-masing terdaftar dengan nomor LP/B/1585/III/2024/SPKT/PMJ dan LP/B/1586/III/2024/SPKT/PMJ.
BACA JUGA:Siapa Connie Rahakundini, Pakar yang Kritik Menhan Prabowo Subianto?
Menurut Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak, bukti laporan tersebut mencakup tangkapan layar dari akun Instagram @connierahakundinibakrie yang mengutip pernyataan mantan Wakapolri Komjen Oegroseno.
"Tangkapan layar dari sebuah akun IG yang bernama @connierahakundinibakrie, yang memuat narasi mengutip pernyataan Jenderal Oegroseno-mantan Wakapolri, yang isinya 'Polres-Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres-Polres'," ucap Ade Safri.
Connie telah mengklarifikasi pernyataan tersebut melalui unggahan di Instagram, mengakui kekeliruannya dalam memahami ucapan Oegroseno dan menyampaikan permintaan maaf.
BACA JUGA:Jelang Debat Pilpres Tema Pertahanan, Connie Bakrie: Megawati Panglima Tertinggi RI Paling Berani
"Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa 'Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres-Polres'," tulis Connie dalam klarifikasinya.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya kembali ke Rusia pada 29 November untuk tugas sebagai Guru Besar di Universitas St. Petersburg.
Connie mengaku selama Oktober dan November, tidak menerima surat panggilan polisi.
"Baru kemarin (1 Desember 2024), ketika saya baru mendarat kembali di Rusia, lawyer saya mengirimkan screenshot WA berisi surat panggilan. Surat ditandatangani Jumat, 29 November 2024," ujarnya.
BACA JUGA:20 Mantan dan Anggota DPRD Jatim Dipanggil KPK
Connie merasa panggilan tersebut janggal, sebab surat panggilan baru diterima pada 1 Desember, sementara pemeriksaan dijadwalkan pada 2 Desember.
"Jadi tidak mungkin saya kembali ke Indonesia untuk penuhi panggilan tersebut, (penerbangan Rusia-Indonesia membutuhkan waktu sekitar 15,5 jam dengan jet pribadi dari kediaman saya di Rusia hingga ke halaman Polda Metro)," jelasnya.