Siapa Connie Rahakundini, Pakar yang Kritik Menhan Prabowo Subianto?
Profil Connie Rahakundini, pengamat militer dan pertahanan.-Youtube @R66 Newlitics-
HARIAN DISWAY – Nama Connie Rahakundini Bakrie belakangan menjadi perbincangan warganet setelah potongan video lamanya di platform X mencuat ke publik.
Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @berlianidris, memperlihatkan Connie sedang berbincang bersama Akbar Faizal.
Dalam potongan video tersebut Connie menuding Prabowo Subianto memiliki keterlibatan dengan PT TMI yang mengelola dana Kemenhan sebesar Rp 1.760 T.
Belakangan diketahui bahwa vidio tersebut berasal dari podcast yang diunggah Channel bernama Akbar Faizal Uncensored di kanal YouTube dan telah diposting dua tahun yang lalu.
BACA JUGA: Pesan Megawati Untuk KPU dan Bawaslu di HUT PDIP ke-51: Tolong dong Kerja yang Bener!
Pernyataan Connie tersebut semakin membuat penasaran warganet karena pada debat Capres 7 Januari lalu, paslon nomor urut satu sempat menyinggung perihal keterlibatan Prabowo dengan PT TMI.
Lalu siapa sosok Conni yang berani mending Menteri Pertahanan terlibat kasus korupsi? Berikut profil singkatnya.
Profil Conni Rahakundini
Connie lahir di Bandung pada 3 November 1964. Connie merupakan anak dari pasangan Dr Bakrie Arbie dan Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata. Ayah Connie, Dr Bakrie Arbie merupakan ahli nuklir Indonesia generasi kedua.
Connie diketahui menikah dengan Djaja Suparman dan dikaruniai tiga buah hati, yaitu Audindra, Samantha Deandra Azzaria, dan Aurelle Alessandra Merkava.
Riwayat Pendidikan Connie Rahakundini
Sosok Connie Rahakundini dikenal sebagai seorang akademisi sekaligus pengamat militer dan pertahanan. Ia juga kerap kali berbagi pengalaman dan pandangannya di beberapa acara podcast YouTube. Salah satu podcast rutinnya yaitu dalam channel R66 Newlitics bersama Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya.
BACA JUGA: TKN: Dukungan Khofifah Mempercepat Kemenangan Prabowo Gibran Satu Putaran
Connie memiliki riwayat pendidikan yang mentereng. Ia pernah pernah kuliah di APCSS (Asia Pasific Centre for Security Studies), Honolulu, Hawaii. Selain itu, ia juga pernah bergabung dengan Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Birmingham University, Inggris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: