Jansen Manansang Terseret Kasus Eksploitasi OCI, Begini Jejak Karir dan Dedikasinya di Dunia Konservasi Alam

Jansen Manansang Terseret Kasus Eksploitasi OCI, Begini Jejak Karir dan Dedikasinya di Dunia Konservasi Alam

Profil Jansen Manansang, pendiri Taman Safari Indonesia dan tokoh konservasi yang kini disorot publik.-Instagram @tamansafari.id-

HARIAN DISWAY – Nama Jansen Manansang tengah menjadi sorotan setelah beberapa mantan pekerja Oriental Circus Indonesia (OCI) melaporkan dugaan eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kepada Kementerian Hukum dan HAM.

Sejumlah mantan pekerja Oriental Circus Indonesia (OCI) melayangkan laporan kepada Kementerian Hukum dan HAM terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan eksploitasi. 

Mereka mengungkap adanya kekerasan, praktik perbudakan, serta eksploitasi terhadap anak yang diduga dilakukan oleh pemilik OCI bersama Taman Safari Indonesia, yang telah berlangsung sejak era 1970-an.

BACA JUGA:Dua Eks Pemain Sirkus Taman Safari Bongkar Kisah Penyiksaan, Sempat Disetrum dan Dipasung

BACA JUGA:Dituding Eksploitasi Eks Pemain Sirkus, Komisaris Taman Safari Indonesia Buka Suara

Profil Jansen Manansang

Menurut informasi dari laman resminya, Jansen Manansang merupakan salah satu pemilik sekaligus Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Group.

Ia lahir di Jakarta pada tahun 1942. Sebelum mendirikan Taman Safari Indonesia, Jansen bersama kedua saudaranya, Frans Manansang dan Tony Sumampau telah mengikuti jejak sang ayah, Hadi Manansang, yang berprofesi sebagai pemain akrobat keliling.

Sejak usia 7 tahun, Jansen dan kedua adiknya rutin ikut serta dalam rombongan sirkus keliling bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik.

Tiga bersaudara itu turut ikut dalam berbagai pertunjukan. Untuk menguasai keahlian akrobatik, mereka rutin berlatih berdiri dengan tangan (handstand) setiap hari selama kurang lebih 45 menit. 

Segala kebutuhan pertunjukan mereka tangani sendiri, mulai dari tampil sebagai pemain sirkus, menyiapkan konsumsi, melatih hewan, mendirikan tenda, mengangkat perlengkapan, hingga mengurus perizinan.

BACA JUGA:Taman Safari Indonesia Kena Somasi Imbas Kasus Eksploitasi Sirkus OCI

Berkat kerja keras yang terus mereka lakukan membuat bisnis sirkus dan akrobat keluarga Manansang berkembang pesat hingga mampu membangun sirkus dengan tenda sendiri.

Namun, suatu hari Tony mengalami gigitan harimau dan harus menjalani pengobatan di Australia. Di sanalah mereka melihat konsep kebun safari yang kemudian menginspirasi mereka untuk mendirikan kebun binatang di Indonesia.

Selain itu, berdasarkan informasi dari situs resmi Yayasan Badak Indonesia (YABI), Jansen Manansang telah menjabat sebagai ketua pengurus yayasan dan direktur eksekutif YABI sejak 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: