Dituding Eksploitasi Eks Pemain Sirkus, Komisaris Taman Safari Indonesia Buka Suara

Komisaris Taman Safari Indonesia Tony Sumampau.-Dok. Facebook-
HARIAN DISWAY - Tony Sumampau, salah satu pendiri Taman Safari Indonesia (TSI), menanggapi isu kekerasan dan eksploitasi yang menyeret namanya.
Itu setelah dua mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), Vivi Sumampau dan Butet, memberi kesaksian penyiksaan di channel YouTube Forum Keadilan TV.
Tony Sumampau membantah keras tuduhan tersebut. "Sama sekali tidak benar. Kalau memang itu benar kejadiannya karena tahun 1997 itu kan ada yang melapor," ujarnya saat diwawancarai di Cisarua, Kabupaten Bogor.
BACA JUGA:Dua Eks Pemain Sirkus Taman Safari Bongkar Kisah Penyiksaan, Sempat Disetrum dan Dipasung
Ia menyebut bahwa para mantan pemain sirkus itu dulunya diambil dari tempat prostitusi di Kalijodo dan telah dirawat sejak bayi.
"Dari bayi, masih bayi. Membesarkan mereka bukannya gampang, ada suster yang jagain," terangnya.
Tony juga menyinggung bahwa Komnas HAM pernah menyatakan tindakan pihak TSI dalam menampung mereka sudah tepat.
BACA JUGA:Dekat Taman Safari Prigen, Desa Jatiarjo Tolak Keberadaan Toko Modern
"Ingat saya dari Komnas HAM itu menyatakan, sudah ditampung saja sudah bagus itu sehingga sehat-sehat gitu. Waktu itu kan, kalau kamu tidak ditampung mungkin kamu orang sudah nggak ada kali. Siapa yang mau kasih makan kamu orang dari bayi. Sampai kamu besar gini, kenapa tidak ucapkan terima kasih," ujarnya.
Ia pun menantang pihak-pihak yang menuduhnya untuk menunjukkan bukti kekerasan yang dilakukan oleh Taman Safari.
Menanggapi kasus itu, Wakil Menteri HAM Mugiyanto juga telah menerima laporan langsung dari para korban.
BACA JUGA:Pembangunan IKN Tetap Berlanjut setelah Isu Anggaran Diblokir, Segera Bangun Taman Safari
"Kemarin saya menerima audiensi dari para korban kekerasan, pelecehan dan dugaan perbudakan. Dari keterangan para korban yang semuanya perempuan ini, diduga telah terjadi Pelanggaran HAM. Kejadian ini sudah puluhan tahun yang lalu di tempat mereka bekerja yaitu sebuah bisnis pengelola hiburan sirkus," ujarnya melalui akun Instagram resminya pada Rabu, 16 April 2025.
Ia menyatakan langkah selanjutnya adalah pemanggilan pihak terkait untuk memenuhi hak korban dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: