Emil Paparkan Gagasan Gerbang Baru Nusantara

Minggu 08-12-2024,09:30 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Emil Elestianto Dardak memaparkan gagasan Gerbang Baru Nusantara kepada akademisi di Jawa Timur. Beberapa rektor dari beberapa kampus pun hadir di sana. Calon wakil gubernur Jatim itu pun memaparkan secara akademis gagasan yang ditawarkannya kepada masyarakat Jatim bersama Khofifah Indar Parawansa.

“Saya datang ke sini hanya sebagai mantan wakil gubernur Jatim. Karena, belum ada keputusan apa pun terkait hasil pemilu kemarin. Para akademisi ingin mengetahui lebih jauh tentang gagasan Gerbang Baru Nusantara,” kata Emil saat ditemui di gedung Pascasarjana Universitas Airlangga, Sabtu 7 Desember 2024.

Definisi Gerbang Baru Nusantara itu adalah antisipasi pergeseran center of gravity dari selat Malaka ke arah yang lebih tengah di Indonesia. Kondisi itu, kata Emil, tergambarkan dalam rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negara (RPJMN) Indonesia 2025-2029.

“Bahwa kawasan Timur Indonesia akan semakin diakselerasi pertumbuhannya. Share ekonominya diperkirakan meningkat enam persen. Sebaliknya di kawasan barat Indonesia akan turun enam persen,” ungkap mantan bupati Trenggalek itu.

BACA JUGA:BI Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Positif

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Jatim Potensi Tumbuh Positif, Ini Faktornya Menurut BI

Jawa Timur selama ini menjadi konektor utama di wilayah Timur Indonesia. Sehingga, provinsi ini harus bersiap-siap. Tidak bisa lagi berharap daerah lain mengirim bahan baku lagi ke Jatim. Karena menurutnya, kemungkinan provinsi lain akan mengolah sendiri bahan bakunya menjadi bahan setengah jadi.

“Nah sekarang kita berusaha mendorong mereka (provinsi lain), mengirimkan barang setengah jadinya ke sini (Jatim). Industri di Jatim akan mengolah barang setengah jadi tadi menjadi bahan jadi. Maka koneksi kita ke wilayah lain dan pasar ekspor harus semakin kuat. Harus semakin canggih,” tegasnya.

Emil mendapat banyak masukan dari akademisi dari berbagai kampus di Jatim. Salah satunya mengenai perizinan yang dianggap masih sulit di Jatim. Hal itu pun akan diperbaiki oleh gubernur dan wakil gubernur yang terpilih nanti.

“Tadi banyak masukan yang diberikan ke kami. Ada yang spesifik bicara mengenai logistik. Mulai logistik laut maupun darat. Ada juga yang bicara kawasan industri berbasis teknologi. Bagaimana keberadaan perguruan tinggi yang melimpah di Jatim bisa berbanding lurus dengan perkembangan teknologi,” ucapnya.

BACA JUGA:Ekonomi Jatim Tumbuh 4,91 Persen, Surplus APBD Capai Rp 100,5 Triliun

BACA JUGA:Memperkokoh Resiliensi Ekonomi Jatim PR Gubernur

Menurutnya, hal terberat yang harus dilakukan adalah mengubah paradigma masyarakat. Tidak bisa cepat putus asa ketika ada kegagalan. “Ini kan grand design. Pasti akan ada kegagalan. Kalau kita tidak siap menerima realita itu, pokoknya semua harus berhasil, ya susah,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, saat ini pintu masuk Jatim masih di wilayah utara Jatim. Tetapi, pembangunan infrastruktur di selatan saat ini juga sedang dilakukan. “Program yang baik ini harus kita lanjutkan lagi,” katanya lagi. (*)

 

Kategori :