BI Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Positif

BI Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Positif

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur M. Noor Nugroho memberi sambutan sebelum nonton bersama Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024, Jumat ,29 November 2024 malam.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - EKONOMI Jawa Timur menunjukkan performa solid. Bank Indonesia pun menatap optimistis pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut. Berdasar catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Agustus 2024, pertumbuhan ekonomi Jatim tertinggi dibandingkan provinsi lain di pulau Jawa.

Di triwulan II-2024 ekonomi Jatim tercatat sebesar 4,98 persen. Angka itu lebih tinggi dari triwulan I-2024 yang sebesar 4,81 persen. Secara year on year (yoy), pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan II-2024 berada di angka 4,98 persen.

Kondisi tersebut yang membuat BI optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim akan tumbuh positif di tengah ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global. Hal tersebut disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur M. Noor Nugroho seusai usai nonton bersama Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024, Jumat 29 November 2024 malam.

Forum tersebut menjadi ajak refleksi dan membuat strategi untuk perekonomian Indonesia yang lebih kuat. Khususnya di Jatim. Di Jakarta, pertemuan itu dihadiri Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono juga hadir di sana.

BACA JUGA:Bank Indonesia Sapa Akademisi di Labuan Bajo, 25–27 September 2024 (2-Habis): Jangan Sampai Peluang Ekonomi Menjadi Bumerang

BACA JUGA:Bank Indonesia Sapa Akademisi di Labuan Bajo, 25–27 September 2024 (1): Literasi Keuangan di Balik Sistem Pembayaran Indonesia

Noor mengatakan, di Jatim, konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), mencapai 59 persen. “Daya beli masyarakat terjaga dengan baik. Terlihat dari kontribusi konsumsi rumah tangga yang mencapai 3 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan kekuatan ekonomi domestik kita,” katanya.

Sementara, sektor industri yang masih konsisten menjadi motor pertumbuhan ekonomi Jatim masih sama. Ada tiga sektor: industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi. Sektor industri ini menyumbang sekitar 58 persen dari total pertumbuhan ekonomi Bumi Majapahit.

Kinerja sektor tersebut turut didukung oleh stabilnya konsumsi semen dan penjualan. Salah satunya penjualan kendaraan. Meskipun di sektor ini ada sedikit perlambatan di sektor eceran. “Permintaan domestik masih menjadi fondasi utama. Sementara permintaan eksternal tetap terjaga,” terangnya.

Dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia Jawa Timur menggandeng pemerintah daerah untuk mendorong investasi. Terutama melalui Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini diharapkan memberikan kontribusi besar dengan nilai potensial mencapai Rp 30 triliun.

BACA JUGA:Bank Indonesia Bali Ngeraos Sareng Media, Dahlan Iskan Ajak Wartawan Becermin

BACA JUGA:FGD Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Bali (2-Habis): Literasi Digital untuk Mencegah Risiko Transaksi Digital

Termasuk UMKM harus terus dikembangkan. Selama pandemi Covid-19, sektor tersebut menjadi salah satu pendongkrak utama ekonomi Jatim. Sehingga melalui pendekatan korporatisasi, peningkatan kapasitas, hingga akses pasar global, UMKM diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Inflasi Jawa Timur pun mencatatkan prestasi positif. Pada Oktober 2024, inflasi berada di angka 1,6 persen. Angka itu lebih rendah dari rata-rata nasional. Hal tersebut adalah hasil sinergi lintas sektor dalam menjaga stabilitas harga dan distribusi barang di seluruh wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: