FGD Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Bali (2-Habis): Literasi Digital untuk Mencegah Risiko Transaksi Digital

FGD Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Bali (2-Habis): Literasi Digital untuk Mencegah Risiko Transaksi Digital

ILUSTRASI FGD Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Bali (2-Habis): Literasi Digital untuk Mencegah Risiko Transaksi Digital -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

UPAYA yang dikembangkan Bank Indonesia untuk mempermudah sistem pembayaran digital adalah melalui QRIS. QRIS (dibaca kris) adalah singkatan dari quick response code Indonesian standard

Seperti namanya, QRIS merupakan upaya standardisasi yang dilakukan Bank Indonesia guna mempermudah transaksi untuk semua perusahaan yang memanfaatkan teknologi finansial (fintech) seperti GoPay, OVO, DANA, dan LinkAja. Di sini kehadiran QRIS menyatukan berbagai QR code dari beragam penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP). 

Tujuan dan fungsi QRIS adalah memperlancar sistem pembayaran digital. Sebab, dengan menggunakan QR code, transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan mudah. 

BACA JUGA: FGD Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Bali (1): Menyikapi Ancaman Ekonomi Global

Dengan adanya QRIS, pembeli maupun merchant regulator akan diuntungkan dan terlindungi. Sebab, semua pembayaran nontunai dapat diawasi dari satu pintu saja. Dengan hanya satu QR code, transaksi yang dilakukan tidak butuh berbagai aplikasi pembayaran.

Pembayaran dengan menggunakan QRIS akan menjadi jauh lebih mudah karena hanya butuh sekali pemindaian dengan aplikasi smartphone. Merchant dan pengguna akan diuntungkan karena hanya membutuhkan satu jenis QR code sehingga tidak perlu beradaptasi dengan tarif pembayaran yang berbeda-beda. 

Pembayaran digital dengan QR code dapat diproses langsung saat itu juga sehingga sangat memudahkan konsumen maupun penjual.

BACA JUGA: FGD dan Rapat Pimpinan Universitas Airlangga (1): Membangun Kualitas, Wujudkan Universitas Kewirausahaan

BACA JUGA: FGD Bank Indonesia, Akademisi, dan Peneliti (2-Habis): Menakar Manfaat Digitalisasi Sistem Pembayaran

RISIKO

Narasumber yang diundang sebagai pembicara adalah Dr Novi Maryaningsih Tri Astuti. Dia adalah deputi direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia. Dalam presentasi, alumnus University of Michigan, Amerika Serikat, itu memaparkan berbagai kebijakan Bank Indonesia yang mendorong percepatan digitalisasi sistem pembayaran. Selain menghadirkan BI-Fast, Bank Indonesia menghadirkan QRIS. 

Dalam pengembangan QRIS, Bank Indonesia tidak hanya telah bekerja sama dengan tiga bank sentral dari negara Thailand, Singapura, dan Malaysia, tetapi juga menjajaki kerja sama dengan Arab Saudi dan sejumlah negara lain yang potensial. Di akhir 2023, Bank Indonesia juga telah meluncurkan fitur QRIS Tuntas. 

QRIS Tuntas merupakan singkatan dari QRIS Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai. Seperti namanya, QRIS Tuntas memungkinkan pengguna bisa melakukan transfer, tarik tunai, dan setor tunai cukup melalui QRIS. 

BACA JUGA: FGD dan Rapat Pimpinan Universitas Airlangga (1): Membangun Kualitas, Wujudkan Universitas Kewirausahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: