Bank Indonesia Bali Ngeraos Sareng Media, Dahlan Iskan Ajak Wartawan Becermin

Bank Indonesia Bali Ngeraos Sareng Media, Dahlan Iskan Ajak Wartawan Becermin

Dahlan Iskan berdialog dengan para jurnalis peserta Ngeraos Sareg Media dan Capacity Building yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Bali di Pulau Nusa Lembongan, Bali, Kamis 12 September 2024. -Dokumentasi BI Bali-

NUSA LEMBONGAN, HARIAN DISWAY – Acara Ngeraos Sareng Media dan Peningkatan Capacity Building yang digelar Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali di NUSA LEMBONGAN, Kamis, 12 September 2024, benar-benar gayeng. Tokoh pers nasional Dahlan Iskan dihadirkan memberikan motivasi kepada para jurnalis.

"Apakah kita selamanya akan menjadi wartawan?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh Dahlan Iskan kepada para jurnalis di Mahagiri Resort, Nusa Lembongan, Bali. Ada 44 jurnalis yang hadir. Mereka adalah pimpinan media dan wartawan yang biasa meliput di lingkungan Bank Indonesia KPw Bali.

Pertanyaan itu sangat penting bagi wartawan saat ini. Perkembangan media saat ini sedang tidak baik-baik saja. Media-media mainstream besar mulai tumbang satu per satu. Di sisi lain, pertumbuhan media online begitu pesat. Namun, rata-rata media online di Indonesia belum sehat secara finansial. 

BACA JUGA:Hari Pertama Thrift Market Harian Disway X ARTi, Ribuan Item Berhasil Terjual

BACA JUGA:AHY Siap Gabung Kabinet Prabowo

Sejumlah wartawan pun diminta maju untuk menjawab pertanyaan Dahlan Iskan tersebut. Jawabannya pun beragam. Ada yang mantap memastikan akan menjadi wartawan selamanya. Ada yang sudah mencoba peruntungan masuk ke politik dengan menjadi calon anggota legislatif. Bahkan ada yang sudah bercita-cita menjadi duta besar di Amerika serikat. 


Salah seorang jurnalis peserta Ngeraos Sareng Media y ang diadakan Bank Indonesia Perwakilan Bali meceritakan pengalamannya mengelola media di Bali. -Dokumentasi BI Bali-

Dahlan Iskan bercerita, saat masih memimpin Jawa Pos, ia pernah membuat kebijakan wartawan yang sudah bekerja 10 tahun harus kuliah pascasarjana (S2). Setelah lulus, biaya kuliahnya diganti oleh perusahaan. Kebijakan itu, kata Dahlan, sebagai salah satu upaya untuk menyiapkan masa depan wartawan.

"Awalnya saya ingin wartawan yang pensiun itu menjadi pengusaha. Tetapi wartawan ini kan mudah terharu. Banyak yang tidak berhasil. Jadi pengusaha tidak boleh mudah terharu," kata founder Harian Disway itu.

BACA JUGA:Kini Makin Mudah Beli Tiket KidZania Surabaya di Traveloka

BACA JUGA:Jokowi Gelar Sidang Kabinet Paripurna Terakhir di IKN Hari Ini, Minta Para Menteri Dukung Transisi Pemerintahan

Dahlan juga pernah mendorong para jurnalis menjadi politikus. Salah satunya menjadi caleg. "Ternyata banyak yang gagal. Wartawan ini biasanya punya hati nurani. Padahal jadi politikus tak harus punya hati nurani," kata menteri BUMN 2011-2014 itu bercanda.

Dengan bekal gelar S2, ternyata banyak wartawan yang bisa menjadi dosen di perguruan tinggi. Dan rata-rata awet saat menjadi dosen. "Kalau sudah lama jadi wartawan, pengalaman Anda sangat bermanfaat saat mengajar," kata Dahlan.


Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali R. Erwin Soeriadimadja menyerahkan cindera mata kepada Dahlan Iskan. -Dokumentasi BI Bali-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: