Musik itu Dimainkan, Bukan Diarsipkan

Minggu 09-03-2025,12:10 WIB
Oleh: Yeremia Tulude Ambat *)

BACA JUGA: Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Pergelaran Angklung Terbesar

Permainan alat musik angklung dimainkan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Padi. Diharapkan, ritual tersebut memberikan timbal balik dengan suburnya padi yang masyarakat Baduy tanam, dan menghasilkan panen berlimpah. 

Begitu pula dengan gamelan. Alat musik tradisional Jawa ini memerlukan kerja sama berkelompok untuk memainkan elemen-elemen gamelan seperti bonang, gong, gamelan, gender, gong, kendang, dan beberapa instrumen lainnya. 

Silvia Indriani (2017) dalam bukunya Katalog Gamelan Etnis Jawa Timur menjelaskan bahwa dalam praktiknya, musik gamelan (karawitan) Jawa berperan sebagai musik pengiring dalam berbagai acara hiburan seperti tarian, permainan, dan pertunjukan wayang. 

Selain itu, gamelan juga dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, sampai terapi. Musik ini turut digunakan dalam acara-acara resmi, termasuk upacara dan ritual yang menandai kelahiran, pernikahan, dan kematian, serta dalam perayaan panen, penobatan, penguatan kepercayaan, dan berbagai kegiatan tradisional.

BACA JUGA: Nation Star Academy Kenalkan Tradisi pada Mahasiswa Asing: Pahami Kebersamaan dari Gamelan

Kekayaan-kekayaan musik tradisional Indonesia ini sudah sepatutnya terus dipertahankan di tengah ancaman AI hingga masuknya budaya luar yang bisa mengikis budaya lokal. Proses pelestarian adalah jalan, utama, dan mutlak. 

Kantong-kantong komunitas adalah kunci bagaimana musik tradisional terus dilestarikan. Lembaga keagamaan, sekolah, hingga komunitas harus jadi saluran untuk melestarikan musik tradisional. Dengan hadirnya musik tradisional di dalam komunitas, harapannya proses penurunan budaya bisa terus teregenerasi. 

Tentunya proses ini tidaklah cukup. Apabila proses pelatihan di komunitas telah berlangsung, pihak-pihak seperti negara ataupun swasta, juga perlu ikut andil untuk menjalankan ekosistem musik tradisional. 

BACA JUGA: Peringatan Hari Musik Nasional, Ziarah Indonesia Raya di Makam W.R. Soepratman

Beberapa cara bisa dilakukan, seperti mengadakan kompetisi musik kebudayaan, menyediakan lokasi-lokasi pentas yang gratis dan strategis untuk pelaku musik tradisional, hingga mengundang pemain musik tradisional sebagai media hiburan dalam sebuah acara. Dengan demikian, permainan musik tidak sekadar berlatih, tetapi juga dipentaskan.

Pemerintah daerah juga bisa membuat kelas gratis atau berharga terjangkau untuk masyarakat. Pemerintah daerah tentunya lebih memahami siapa saja praktisi-praktisi ahli yang berkecimpung di musik tradisional. Menjadi jembatan adalah peran yang penting untuk dipegang oleh pemerintah. 

Dalam proses pembelajarannya, permainan alat musik tradisional juga bisa membuka diri dengan berkolaborasi dengan musik-musik modern, seperti pop hingga jazz. 

BACA JUGA:Cara Buat Lirik dan Musik dengan AI

Bisa pula lagu-lagu populer sesekali dimainkan menggunakan alat musik tradisional. Harapannya, cara-cara ini bisa menggugah generasi muda untuk terus belajar musik tradisional.

Publikasi dengan saluran media sosial yang kreatif menjadi penunjang dalam mendistribusikan informasi seputar pelestarian musik tradisional. Harapannya, cara-cara seperti ini bisa menarik minat generasi muda untuk bermain musik tradisional dengan mudah dan menarik. 

Kategori :