HARIAN DISWAY - Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan secara resmi menyatakan bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor sejumlah komoditas pangan mulai pada tahun 2025 mendatang. Hal ini dilakukan untuk mendukung swasembada pangan dan RI akan mulai mengembangkan kualitas sektor pangan dan ternak.
“Satu adalah kita harus swasembada pangan, pangan dalam artian luas. Dan sektor pangan ini sebetulnya sangat memberikan keuntungan yang baik cuman selama ini memang kita agak abai di sektor ini,” ujar Menko Zulhas di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, pada Jumat 13 Desember 2024.
Zulhas juga mengatakan, pembangunan serta budidaya pangan dan ternak nantinya juga akan sangat menguntungkan bagi perekonomian Indonesia.
“Perikanan itu ada ikan tangkap, ada budidaya, di Jawa aja ada 78 ribu yang bisa dibangun untuk budidaya itu sangat menguntungkan karena dibutuhkan oleh dunia, besar sekali kebutuhannya. Kalau lain negara ini saya pikir kenapa kita tidak bisa,” jelasnya.
BACA JUGA:Zulhas Minta Kementerian Utamakan Produksi Susu Lokal
BACA JUGA:Zulhas Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Surabaya, Menunya Ayam Bakar
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie juga menyatakan dukungannya terhadapnya keputusan Menko Pangan tersebut.
Menurutnya, Kadin juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan Pemerintah, yang sesuai dengan Undang-undang Kadin. “Kami akan bermitra dengan pemerintah sesuai dengan undang-undang kami. Dan kami juga ingin memastikan bahwa bukan saja pertumbuhan tercapai, tapi juga kemiskinan dan kelaparan terhilangkan oleh Indonesia,” tegas Anindya.
Sebelumnya, Menko Pangan telah mengatakan jika target produksi pangan nasional yang diyakini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk beras, target produksi tahun 2025 diproyeksikan mencapai 32 juta ton, sementara kebutuhan nasional sebesar 31 juta ton.
BACA JUGA:Banggar DPR RI Setujui Anggaran 7 Kemenko, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Berkomitmen Perbaiki Indeks Persepsi Korupsi Indonesia
Dengan kondisi stok yang saat ini sudah mencapai 8 juta ton, termasuk 2 juta ton yang dikuasai Bulog, Zulhas optimis kalau Indonesia nantinya tidak akan perlu lagi mengimpor beras. (*)
*) Mahasiswa Magang Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya