Pohon natal di lantai 6 disusun dari buku-buku koleksi Perpustakaan PCU. Sedangkan untuk pohon natal yang lebih kecil di lantai 1, disusun dari berbagai buku sumbangan yang tidak ada di perpustakaan.
BACA JUGA:SmartFesTI PCU Pamerkan Karya Technopreneur Mahasiswa Berbasis Teknologi
BACA JUGA:Siminvestival di PCU, Belajar Investasi dari Lo Kheng Hong dan Triwira Tjandra
PCU selalu mengusung tema Natal yang berbeda-beda tiap tahun. Sebelumnya, universitas tersebut mengusung nuansa Tiongkok. Perpustakaan membuat pohon Natal dari lampion dan kipas kertas.
“Untuk saat ini kami berusaha untuk mengurangi biaya. Yakni menggunakan bahan yang tidak sekali pakai. Seperti buku-buku yang digunakan untuk menyusun pohon Natal itu. Setelah perayaan usai, buku-buku itu masih bisa dibaca kembali. Pun, lebih ramah lingkungan,” jelas Dian.
Dengan memanfaatkan buku yang ada, pohon itu mendukung gaya hidup berkelanjutan. Menghindari penggunaan bahan sekali pakai dan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada, sehingga lebih ramah lingkungan.
Tantangan utama dalam pembuatan pohon Natal itu adalah menggantung 930 buku setinggi 7 meter dan diameter 3 meter dengan senar plastik. Proses pengerjaannya memakan waktu sekitar satu minggu.
Pohon Natal Windmolen Kerstboom akan dipamerkan di lantai 6 perpustakaan mulai 16 Desember 2024 hingga 31 Januari 2025.
Dengan waktu yang cukup panjang, mahasiswa dapat lebih leluasa menikmati koleksi buku yang dipajang. Juga mendapatkan inspirasi dari berbagai judul yang tersedia di pohon tersebut.(*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya.