HARIAN DISWAY - Posko angkutan Natal dan tahun baru 2024 - 2025 akan berkolaborasi dengan berbagai instansi. Hal tersebut disampaikan Plt Direktur Jendral Perhubungan Darat Ahmda Yani pada acara pembukaan posko angkutan natal dan tahun baru 2024 - 2025.
Acara tersebut dihadiri 72 peserta luring dan 1.225 daring. “Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya atas kehadiran bapak dan ibu semua,” ujar Yani pada acara pembukaan posko nataru, Rabu, 18 Desember 2024.
Posko nataru akan dimulai dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Posko tersebut akan ditutup secara menyeluruh pada 6 Januari 2025.
Posko tersebut akan memiliki dua shift, yakni shift pertama pada pukul 08.00 - 20.00 WIB, shift kedua pada pukul 20.00 - 08.00 WIB.
Adanya dua shift tersebut, kemenhub akan berkolaborasi dengan banyak mitra dan instansi guna mendukung posko nataru berjalan lancar.
“Terdiri dari instansi Kementerian Komdigi, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, BKIP, Pusdatin, Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Perhubungan Udara, Dirjen Perkeretaapian, Badan Pengelola Jabodetabek, Badan Kebijakan Transportasi, Jasamarga, Astra Infratol Nusantara, Jasaraharja, ASDP Indonesia Feri, KAI, KCIC, Pelni, Angkasapura Indonesia, Perum LPP, Senkom Mitrapolri,” ujarnya.
Tujuan dari pembentukan posko yang melibatkan banyak instansi dan mitra ini untuk pemantauan transportasi dan memantapkan koordinasi serta kolaborasi yang maksima antar petugas dan stakeholder guna menciptakan angkutan nataru yang aman dan tertib.
Berdasarkan hasil survei, Kemenhub memprediksi jumlah mobilitas penduduk pada periode Nataru 2024/2025 akan mencapai sekitar 110,67 juta pergerakan.
Prediksi ini mencakup mobilitas pengguna transportasi di berbagai sektor, termasuk terminal, pelabuhan, stasiun, dan bandara. Kemenhub memprediksi, jumlah penumpang yang akan bepergian melalui terminal sebanyak 2,5 juta penumpang, bepergian melalui pelabuhan penyeberangan sebanyak 1,6 juta penumpang, stasiun 6,8 juta penumpang, pelabuhan 1,3 juta penumpang, dan yang bepergian melalui bandara sebanyak 8,2 juta penumpang. (*)
*) Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.