"Sebanyak 3.000 kreator tersebut akan membuat berbagai pemaparan materi yang dibantu AI," ungkapnya. Selain pembelajaran model roleplay, Felix menjelaskan ada juga yang bertipe video. Konsepnya juga masih sama, video yang dihasilkan AI. Nantinya, setiap klik pada materi, pengajar akan mendapatkan upah.
"Seperti monetisasi YouTube," ungkap dosen Teknik Elektro PCU itu. Untuk saat ini, eJourney bisa diakses dengan membayar 50 ribu rupiah per bulan. Tapi ke depan, Felix menjanjikan bahwa pengaksesannya akan gratis. Tergantung bagaimana kolaborasi dengan pihak terkait.
"Saya berharap ada sorotan dari pemerintah juga. Karena eJourney bisa memutus gap pendidikan yang terjadi di Indonesia," harapnya. Dan eJourney bisa berdampak baik bagi kemanusiaan. Ia juga beranggapan bahwa AI tidak akan menggantikan manusia. Yang ada, manusia akan semakin efisien dan efektif dengan adanya AI.(*)