Namun, Letexier memutuskan bahwa tindakan Singo tidak memenuhi kategori tersebut karena tidak menunjukkan niat untuk mencederai.
Reaksi dan Kontroversi
Keputusan ini memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola dan pengamat. Banyak yang merasa bahwa pelanggaran tersebut cukup parah untuk dikenai kartu merah, terutama karena Singo sudah mengantongi kartu kuning sebelum insiden tersebut.
BACA JUGA:Arsenal vs AS Monaco 3-0: Berkat Kecanggihan Bukayo Saka dan Pemain Pengganti
BACA JUGA:Marseille vs AS Monaco 2-1: Comeback Manis Sekaligus Gusur Rival di Klasemen Ligue 1
Pelatih PSG, Luis Enrique, memilih untuk tidak mengkritik wasit secara langsung. "Keputusan wasit? Saya tidak bisa berkata apa-apa karena saya tidak melihat insiden tersebut secara langsung. Dalam pertandingan seperti ini, segalanya bisa terjadi, dan saya yakin para pemain tidak berniat mencederai," katanya.
Gianluigi Donnarumma ditarik keluar karena mengalami cederah wajah serius. Foto: Gianluigi Donnarumma dan tim medis berjalan keluar lapangan saat laga AS Monaco vs PSG pada lanjutan Ligue 1 2024/2025--X/PSG_Report
Dampak pada Pertandingan
Meski kehilangan Donnarumma, PSG tetap berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 4-2. Gol-gol dari Désiré Doue, Goncalo Ramos, dan dua gol dari Ousmane Dembele memastikan kemenangan bagi tim asuhan Luis Enrique, sekaligus memperlebar jarak mereka di puncak klasemen Ligue 1.
Keputusan wasit Francois Letexier untuk tidak memberikan kartu merah kepada Wilfried Singo menjadi topik hangat dalam dunia sepak bola.
Interpretasi hukum permainan yang subyektif sering kali memicu kontroversi seperti ini.
Meskipun keputusan tersebut sudah final, banyak yang merasa bahwa Singo seharusnya diusir keluar karena pelanggaran yang membahayakan keselamatan lawan.
BACA JUGA:AS Monaco vs Cvrena Zvezda 5-1: Takumi Minamino Brace Bonus Satu Assist
BACA JUGA:Auxerre vs PSG 0-0: Lini Depan Buntu, Les Parisiens Lewati 3 Laga Tanpa Kemenangan!
Pada akhirnya, insiden ini menjadi pengingat bahwa sepak bola adalah olahraga yang dipengaruhi oleh keputusan manusia yang tidak selalu terbebas dari kesalahan interpretasi. (*)
*) Mahasiswa magang MBKM dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya