Warning! Kepala BMKG Sebut Curah Hujan di Jatim Bisa Sangat Tinggi

Minggu 22-12-2024,11:25 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bahwa curah hujan di Jawa Timur bisa mencapai kategori sangat tinggi hungga lebih dari 500mm.

Hal tersebut disampaikan Dwikorita saat rapat koordinasi (rakor) kesiapsiagaan bencana Hidrometeorologis di Gedung Grahadi Surabaya pada Sabtu, 21 Desember 2024. 

Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita menerangkan bahwa seluruh wilayah di Jawa Timur telah memasuki musim hujan dengan puncak musim hujan diprakirakan terjadi di Bulan Februari 2025.

"Prakiraan curah hujan sepanjang Desember 2024 - Januari 2025 wilayah Jawa Timur umumnya berada pada kategori menengah hingga sangat tinggi (201- >500mm,Red) dengan sifat hujan normal hingga atas normal," kata Dwikorita.

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Darurat La Nina, Waspadai Cuaca Ekstrem di Indonesia hingga April 2025.

BACA JUGA:Kementerian PU Pastikan Siagakan Personel dan Peralatan Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem Pada Masa Nataru

Selain menghadapi potensi banjir, sejumlah wilayah di Jatim juga berpotensi mengalami tanah bencana longsor, gelombang tinggi, serta banjir rob. 

"Kepada masyarakat kami mengimbau untuk senantiasa mengecek prakiraan cuaca lewat aplikasi InfoBMKG secara berkala. Peringatan dini cuaca akan disampaikan, sepekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem," imbuh mantan Rektor UGM Yogyakarta ini. 


Kepala BMKG di Gedung Grahadi Surabaya menyebut bahwa curah hujan di Jawa Timur bisa sangat tinggi-BMKG-

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan bahwa rakor ini merupakan bentuk upaya nyata bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Utamanya pada musim penghujan dan momen libur Natal serta Tahun Baru (Nataru) 2025.

BACA JUGA:Kepala BMKG Sebut Curah Hujan Bisa Meningkat Hingga 40 Persen, Ada Pengaruh La Nina

"Pemprov Jatim telah menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi antara lain rakor bencana hidrometeorologi, surat himbauan Gubernur ke kabupaten/kota se-Jatim menetapkan status siaga darurat bencana meteorologi dengan SK Gubernur. Pemprov juga membuat keposkoan siaga bencana hidrometeorologi, apel siaga dan gelar peralatan serta pengecekan Early Warning System (EWS), serta dukungan logistik dan peralatan yang diserahkan kabupaten/ kota," paparnya. 


Rakor Kesiapsiagaan bencana Hidrometeorologis akhir tahun di Gedung Negara Grahadi Surabaya-BMKG-

Mitigasi bencana di Jatim, kata Adhy, dikelompokkan menjadi delapan klaster. Yakni Metropolitan, Madura, Ijen, Probomajang, Malang Raya, Wilis Selatan, Wilis Utara dan Labanegoro. Serta ada pengelempokan Daerah Aliran Sungai (DAS) diantaranya Wilayah Sungai Bengawan Solo, WS Brantas, WS Madura-Bawean, WS Welirang Rejoso yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah.(*) 

 

Kategori :