Mengenal Agustinus Tri Budi Utomo, Pemimpin Baru Keuskupan Surabaya (2): Pendakian yang Ubah Hidup

Rabu 25-12-2024,12:03 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

“Kami itu tersesat karena melihat burung. Karena, mitosnya kalau di depan kita ada burung, berarti itu jalur yang benar. Mitosnya burung-burung adalah roh yang menuntun orang yang tersesat. Kami ikuti burung itu. Malah tambah tersesat,” ucapnya.

Mereka melewati jalur yang sangat sulit. Bisa turun tetapi tidak bisa naik. Jalur naik ada di seberang mereka. Tetapi, jalurnya cukup jauh. Saat itu, matahari mulai tenggelam. Antonius inisiatif mencari jalan.

Ketika itu, Antonius berada di atas Romo Didik. Tanpa sengaja, Antonius menginjak batu berukuran besar. Batu itu jatuh ke arah Romo Didik. Jarak Romo Didik dari batu itu sekitar tiga meter.

“Saya dulu itu ikut ekstrakurikuler kungfu. Jadi, refleks saya masih bagus. Saya berhasil menghindar dari batu yang sangat besar itu. Saya dengan lokasi jatuhnya batu itu hanya 10 sentimeter saja. Andai saya tidak menghindar, saya pasti mati,” ungkapnya.

Momen itulah yang akhirnya membuat Romo Didik mau diajak berdoa. Mereka akhirnya doa syukur karena bisa selamat dari musibah itu. Antonius saat itu mengira Romo Didik sudah meninggal tertimpa batu tersebut.

“Sudah tidak bisa ngomong karena kondisi itu. Saat saya datangi teman saya itu, ia langsung bernapas lega. Saya masih hidup. Di tempat itu, Antonius ajak saya berdoa. Itu pertama kali saya berdoa setelah tiga tahun,” ungkap pria yang hobi melukis ini.

Selesai berdoa, Tuhan membukakan jalan untuk mereka. Dari kejauhan mereka melihat ada pendaki lain yang turun. Antonius dan Romo Didik pun langsung mengikuti pendaki tersebut untuk turun dari Gunung Lawu itu. Di bawah gunung, keduanya kembali doa syukur.

Karena kejadian itu juga, Antonius memutuskan untuk melayani Tuhan setelah lulus SMA. Ia ingin masuk seminari. Keputusan itu ternyata diikuti oleh Romo Didik. “Antonius mengajak saya masuk seminari. Ya, saya mau,” katanya lagi. (*)

Awal Perjalanan Didik Menjadi Romo, baca besok… (*)

 

Kategori :