Pesan Natal Paus Fransiskus, Seruan Doa dan Harapan Damai bagi Dunia

Rabu 25-12-2024,20:16 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Doan Widhiandono

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Natal tahun ini kembali menjadi pengingat betapa rapuhnya dunia. Meski dipenuhi dengan doa dan harapan, perayaan umat Kristiani kali ini dibayangi perang. Serangan-serangan yang tak berkemanusiaan, musibah dan bencana alam serentak terjadi saat natal. Terlebih pada kejadian di Timur Tengah.

Dengan perang di Gaza yang masih belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, Paus Fransiskus juga mengharapkan menyerukan perdamaian di Timur Tengah dalam pidato tradisionalnya Urbi et Orbi (Kepada Kota dan Dunia), Rabu, 25 Desember 2024 di Roma.

Fransiskus juga menyerukan damai saat khotbah misa Malam Natal di Vatikan, 24 Desember 2024. Ia mengajak umat Kristiani merenung. ''Ada perang, anak-anak yang dihujani peluru, bom yang menghantam sekolah atau rumah sakit," kata pemimpin gereja kelahiran Argentina itu. Ia menyoroti konflik di Gaza yang berlangsung setahun lebih. Atau perang di Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022. 

Sayang sekali harapan tersebut langsung dipatahkan oleh serangan Rusia ke Ukraina. Natal yang harusnya dirayakan dengan penuh kegembiraan menjadi hari kelam. Rusia pada 25 Desember 2024 melancarkan serangan besar-besaran sejak pagi buta.

BACA JUGA:Nestapa Penghuni Gedung Setan Surabaya (4-habis): Tiada Lagi Suka Cita Natal

BACA JUGA:Natal 2024: Spirit dari Bethlehem


Anggota Pramuka dari Organisasi Kepanduan Nasional Ukraina 'Plast' membagikan api perdamaian Bethlehem di stasiun kereta api Kyiv pada 15 Desember 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Api perdamaian Bethlehem tersebut diterima oleh pramuka Ukraina dar-Anatolii STEPANOV-AFP

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk aksi tersebut, menyebutnya sebagai serangan paling tidak manusiawi. Lebih dari 170 misil dan drone menghantam infrastruktur energi negara itu. Satu orang tewas.

Zelensky mengutuk aksi yang dilakukan Rusia itu. Ia menyalahkan Putin sebagai biang kerok serangan di hari natal tersebut. “Apa yang bisa lebih kejam dari ini?” ujarnya saat diwawancarai oleh Agence France-Presse.

Di Bethlehem, kota kelahiran Yesus, suasana Natal yang biasanya meriah berubah menjadi sunyi. Pohon Natal raksasa dan dekorasi yang gemerlap absen, digantikan oleh beberapa lampu sederhana.

BACA JUGA:Misa Malam Natal Surabaya Ajak Umat Teladani Para Gembala di Bethlehem

BACA JUGA:Ibadah Malam Natal di Surabaya Aman, Tak Ada Isu Sensitif


Romo Gabriel Romanelli, Pastor Gereja Katolik Roma Keluarga Kudus, mencelupkan hosti komuni yang telah dikonsekrasi ke dalam anggur di altar, di depan patung Bayi Yesus, selama misa Malam Natal di Gereja yang terletak di kawasan Zaytoun, Kota Gaza, pada 2-OMAR AL-QATTAA-AFP

“Kami membatasi kebahagiaan tahun ini,” kata Wali Kota Bethlehem Anton Salman. Prosesi di Gereja Kelahiran Yesus berlangsung khidmat dengan fokus sepenuhnya pada doa.

Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa yang baru saja kembali dari Gaza menggambarkan kehancuran yang ia saksikan di sana. "Saya melihat kehancuran, kemiskinan, bencana. Namun, saya juga melihat kehidupan. Warga tidak menyerah. Anda juga jangan menyerah," pesannya kepada jemaat.

Kategori :