Mereka juga mengantongi kesaksian dari pramugari dan penumpang yang selamat.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev secara khusus menyampaikan kepada Putin bahwa temuan itu memperkuat dugaan adanya gangguan di wilayah udara Rusia.
BACA JUGA:Beredar Kabar Trump Telepon Putin, Berikut Fakta Sebenarnya Menurut Kremlin
Sejumlah pakar Barat, termasuk pejabat dari Amerika Serikat, menyatakan adanya indikasi awal bahwa pesawat tersebut mungkin ditembak oleh rudal anti-pesawat Rusia.
"Kami memiliki indikasi bahwa Rusia mungkin bertanggung jawab, meskipun saat ini kami belum dapat memberikan rincian lebih lanjut," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby.
Meskipun begitu, Moskow sejauh ini menolak memberikan komentar langsung terkait dugaan tersebut.
BACA JUGA:Putin Bertemu Sekjen PBB Guterres, Bahas Konflik Ukraina di KTT BRICS
Pernyataan resmi Kremlin hanya menyebutkan bahwa mereka bekerja sama erat dengan pemerintah Azerbaijan dan Kazakhstan untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat.
Insiden tersebut memicu kekhawatiran besar di industri penerbangan internasional. Sejumlah maskapai asing segera menangguhkan penerbangan ke Rusia.
Turkmenistan Airlines, misalnya, mengumumkan pembatalan penerbangan reguler antara Ashgabat dan Moskow hingga akhir Januari.
BACA JUGA:Putin Siapkan Serangan Balasan Rusia, Kursk Jadi Medan Pertempuran
Maskapai lain, seperti flydubai dari Uni Emirat Arab, juga membatalkan penerbangan ke kota Mineralnye Vody dan Sochi hingga awal Januari.
Qazaq Air, maskapai asal Kazakhstan, telah menghentikan sementara rute ke Yekaterinburg.
Sedangkan El Al dari Israel menghentikan penerbangan ke Moskow selama seminggu penuh.
Anda sudah tahu, pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines itu tengah melakukan penerbangan dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny di Rusia.
BACA JUGA:Vaksin Kanker Rusia dengan Teknologi mRNA dan AI, Siap Diluncurkan Tahun 2025