HARIAN DISWAY - Bus Pariwisata Sakhidra Trans dengan nomor polisi DK 7942 GB mengalami kecelakaan beruntun di Kota Batu pada pukul 19.15 WIB, Rabu, 8 November 2024. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 4 orang tewas.
Bus tersebut membawa rombongan siswa SMK TI Global Badung, Bali yang sedang melakukan kunjungan industri di Yogyakarta, Semarang, dan Malang
"Busnya dari Bali, sementara penyebabnya diduga rem blong tapi kami masih mendalami lagi," ujar Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata.
Bus mulanya berangkat dari arah Museum Angkut. Kemudian, bus mengalami masalah pada rem sehingga terjadi kecelakaan beruntun di tiga lokasi berbeda, yaitu di persimpangan Jalan Sultan Agung, depan Batu Town Square (Batos), dan Jalan Ir. Pattimura.
"Pertama di persimpangan jalan Sultan Agung. Langkah pertama pengemudi adalah mengarahkan bus ke kiri ke arah trotoar tapi gagal. Kemudian, terjadi kecelakaan di TKP kedua di depan Batos (Batu Town Square) dan terakhir di Ir Pattimura," Tambah Andi
Korban dari kecelakaan yang menimpa belasan orang tersebut tercatat tujuh orang mengalami luka ringan, satu mengalami luka berat, dan empat tewas.
BACA JUGA:Libur Natal Diwarnai Kecelakaan Bus, Kemenhub Imbau Operator Utamakan Keselamatan
Kecelakaan ini mengakibatkan kerusakan serius pada beberapa kendaraan roda dua dan mobil. Sebagai dampaknya, terjadi kemacetan parah, dan sebuah mobil terlihat terbalik di pinggir jalan setelah tertabrak bus.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin menyatakan bahwa diduga bus mengalami kendala pada sistem pengereman, terbukti dari tidak ditemukannya jejak pengereman di Jalan Imam Bonjol hingga bus bergerak ke Jalan Raya Beji berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) Sementara
Ia melanjutkan, kepolisian menemukan fakta bahwa jalan Imam Bonjol memiliki elevasi sekitar lima sampai tujuh derajat.
"Jadi, cukup curam, tanpa adanya pengereman tentu akan berakibat fatal bagi kendaraan di depannya," ujar Komarudin.
BACA JUGA:Kecelakaan Bus yang Kepalang Tanggung
Untuk mendalami kronologi penyebab kecelakaan tersebut, Komarudin mengatakan jajaran Polda Jawa Timur bersama Polres Batu akan melakukan olah TKP lanjutan dengan menggunakan metode traffic accident analysis (TAA). Hal itu diperlukan untuk mencari tahu penyebab pasti peristiwa kecelakaan. Dalam metode ini nantinya
TAA bertujuan untuk memberikan analisis mendalam mengenai kecelakaan lalu lintas, dengan fokus pada faktor-faktor seperti kinematika, fotogrametri, fotografi forensik, dan pemindaian laser 3D. Metode ini membantu dalam merekonstruksi lokasi kecelakaan dan memahami penyebab di baliknya.(*)