HARIAN DISWAY – Musim hujan mengakibatkan beberapa wilayah pesisir berpotensi terdampak banjir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan banjir mengintai wilayah pesisir hingga 21 Januari 2025.
Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menerangkan bahwa banjir terjadi akibat fenomena Perigee, yaitu kondisi dimana bulan berada dalam jarak terdekat dengan bumi pada 7 Januari 2025, serta fenomena Bulan Purnama yang terjadi pada 13 Januari 2025.
Perigee dapat meningkatkan pasang air karena pengaruh gravitasi Bumi. Jika Perigee terjadi bersamaan dengan gelombang tinggi, maka hal ini berpotensi menyebabkan banjir di daerah pesisir.
“Pesisir utara Jakarta berisiko mengalami banjir antara 9 hingga 17 Januari 2025. Di wilayah lainnya, dampaknya bervariasi, ada beberapa daerah sampai 21 Januari 2025," kata Eko dikutip Jumat, 10 Januari 2025.
BACA JUGA:Viral Banjir Bandang Hanyutkan Bangunan di Morowali Utara, 1 Orang Meninggal Dunia
Beberapa wilayah pesisir di Indonesia yang berpotensi terdampak banjir menurut BMKG itu seperti pesisir Jakarta, Banten, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, pesisir Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Maluku Utara.
Eko Prasetyo menjelaskan bahwa banjir pesisir itu akan berdampak pada berbagai aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan daerah pesisir.
Beberapa aktivitas yang terpengaruh antara lain bongkar muat di pelabuhan, kegiatan di pemukiman pesisir, serta operasional tambak garam dan perikanan darat.
BACA JUGA:Eceng Gondok di Kali Perbatasan Picu Banjir Gunung Anyar, Pemkot Surabaya Terpaksa Turun Tangan
Eko juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga dalam menghadapi potensi dampak dari pasang maksimum air laut, serta untuk memantau informasi cuaca maritim yang disediakan oleh BMKG.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," urai Eko.
Beberapa wilayah pesisir termasuk Jakarta, mengantisipasi banjir dengan memperkuat sistem polder.
BACA JUGA:Warning! Kepala BMKG Sebut Curah Hujan di Jatim Bisa Sangat Tinggi