Cheng Yu Pilihan: Nunung Harso Ketua IWPI Jatim: Shun Qi Zi Ran

Senin 13-01-2025,04:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Heti Palestina Yunani

Tak lagi menjadi anggota DPRD Kota Surabaya justru membuat Nunung Harso bersyukur. Sebab, paling tidak dia kini merasa jauh lebih nyaman. Apalagi sudah dua periode atau sepuluh tahun Nunung menjadi wakil rakyat sehingga ketika melepaskan dunia politik rasanya memang sudah saatnya dia harus kembali ke kegiatan melukis yang sangat dicintainya. “Hanya melukis yang tak pernah berhenti selama saya mengemban tugas apa pun,” kata perempuan kelahiran 14 Juni 1952 itu.

Namun, Nunung tak menampik bahwa dunia politik yang selama ini dijalaninya sangat memberikan warna dan pengalaman yang tak terhingga. Lukisannya pun banyak lahir dari suka dukanya dalam mengemban tugas yang tak mudah. “Meskipun pekerjaannya sangat menyenangkan, saya merasa cukup mengabdi untuk masyarakat selama sepuluh tahun. Apalagi orang harus tahu kapan merasa cukup. Sebab semua ada batasnya,” kata istri Dr Pribadi Widodo MSn BE Arch itu.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan: Cita Mellisa Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur: Ju An Si Wei

Kebetulan suaminya juga sangat mendukungnya untuk kembali ke dunia seni. Berkat motivasi suaminya yang menjadi dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) di ITB, Nunung bisa menggelar pameran tunggalnya yang berjudul Intuisi saat usianya 71 tahun pada 2023 lalu. “Karena tak lagi disibukkan dengan tugas sebagai wakil rakyat itu pula, suami mendukung saya untuk bersedia menjadi ketua Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jawa Timur sejak Juni 2024. Menggantikan Bu Esti S. Ardian,” ungkapnya.

Buat Nunung, apa pun yang dijalaninya kini sudahlah sesuai dengan apa yang digariskan Tuhan. Sesuai motto hidupnya yakni “menjadi diri sendiri, menjadi apa yang seharusnya terjadi”. “Kalau bahasa Jawanya ’dadio opo sing kudu dadi’. Jadilah apa yang seharusnya jadi. Maksudnya kita hanya perlu menjalani apa yang seharusnya kita jalankan. Terimalah apa yang sudah ada di depan karena itu membuat kita bersyukur,” ujarnya.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dr. Krisna Murti, S.H., M. H. Managing Partner Krisna Murti Law & Partners: Yong Meng Jing Jin

Senada dengan yang dinasihatkan pepatah Mandarin kepada kita, ”顺其自然” (shùn qí zì rán): mengalir mengikuti ke mana Yang Mahakuasa membawa kita. 

Dengan motto itulah, Nunung sangat happy bisa kembali aktif di seni rupa per 24 Agustus 2024 kala tugasnya berkahir. Termasuk yang terakhir bisa fokus menyiapkan pameran seni rupa untuk merayakan hari ulang tahun ke-10 IWPI Jatim. “Saya mengajak 32 ibu-ibu anggota IWPI Jatim untuk sama-sama pameran dengan judul Dasa Hanggatra di Perpustakaan Bank Indonesia pada 14 Januari 2025 ini,” terang perempuan ayu bernama asli Lembah Setyowati itu.

Di organisasi yang menghimpun wanita pelukis di Jawa Timur itu, Nunung sangat bergairah untuk membuat kemajuan para wanita yang memiliki kecintaan yang sama dengan seni rupa. “Wanita yang melukis itu kreatif banget. Kumpul-kumpulnya asyik tak hanya bergosip. Karena itu lega banget sekarang nggak terganggu tugas memikirkan Nasib rakyat yang itu butuh konsentrasi besar. Sekarang saya bisa bebas berkesenian lagi terutama melukis,” katanya, semringah.

Pernah berpameran di beberapa negara seperti Belanda dan Jerman itu, Nunung senang akan makin punya banyak waktu untuk mengeksplorasi gaya lukisan yang lebih beragam. “Mumpung punya kesempatan, saya ingin melukis dengan gaya macam-macam, misalnya dengan goresan yang lebih berani atau mau yang lebih sederhana, warna yang lebih bervariasi atau mau sederhana. Semua itu kan butuh effort dan konsentrasi lebih. Ya inilah maksud motto dadio opo sing kudu dadi,” tegasnya.

Kategori :