Gunung Ibu Erupsi, Pemerintah Evakuasi Warga 6 Desa di Radius Bahaya

Jumat 17-01-2025,19:41 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Evakuasi terhadap warga yang tinggal di radius bahaya Gunung Api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat terus diupayakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat.

Evakuasi warga disepakati dalam rapat koordinasi yang digelar di Pos Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu di Kantor Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara pada Jumat, 17 Januari 2025.

Rapat ini dihadiri oleh perwakilan BNPB yaitu Deputi Bidang Sistem Strategi Raditya Jati, Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat Andria Yuferryzal, kemudian BPBD Provinsi Maluku Utara, Bupati Halmahera Barat, Sekda Halmahera Barat, Dandim 1501/Ternate, Kapolres Halmahera Barat, Forkopimda Halmahera Barat, Kepala Desa dan tokoh masyarakat di wilayah zona bahaya Gunung Ibu

James Uang selaku Bupati Halmahera Barat menegaskan akan berusaha memindahkan warga pada enam desa tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala desa serta tokoh masyarakat setempat agar untuk sementara waktu berkenan untuk pindah ke pengungsian.

BACA JUGA:Gunung Api Ibu Erupsi Delapan Kali, Total Pengungsi 221 Jiwa

“Berdasarkan rekomendasi PVMBG pada level 4 ini ada 6 desa yang dalam radius 5 sampai 6 km harus dievakuasi, warga mengosongkan desa mereka untuk dibawa ke tempat pengungsian, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” kata James.

Adapun enam desa yang dimaksud adalah desa yang berada di Kecamatan Tabaru yaitu, Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke. Dari enam desa tersebut, warga Desa Sangaji Nyeku sudah terevakuasi semua oleh Tim Gabungan menuju beberapa titik pengungsian.


Seorang perempuan dan anak-anak dari Desa Duono di Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, melihat abu vulkanik yang membumbung ke udara saat Gunung Ibu meletus, 15 Januari 2025.-AZZAM / AFP-

Untuk upaya evakuasi ini, Bupati Halmahera Barat telah mengeluarkan imbauan tentang Pengendalian dan Pengamanan Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Api Ibu di Wilayah Kecamatan Tabaru ditujukan kepada Camat Tabaru dan Kepala Desa Se-Kecamatan Tabaru.

Isi imbauan antara lain, masyarakat dilarang beraktifitas di dalam zona rekomendasi bahaya Gunung Ibu, bijak dalam memberikan izin keramaian kepada warga masyarakat, kemudian ketika terjadi letusan agar masyarakat menghindari lokasi rawan bencana dan berlindung di tempat aman.

BACA JUGA:Gunung Ibu Erupsi, Tinggi Abu Sampai 4000 Meter

Rapat koordinasi ini sekaligus mengaktifkan Pos Komando dengan Dandim 1501/Ternate Kolonel Arm. Adietya Yuni Nurtono sebagai Komandan Posko. Pada kesempatan ini Adietya menyampaikan fokus utama operasi dalam beberapa hari ke depan ialah meneruskan evakuasi di lima desa tersisa.

“Dari kemarin sudah mengerahkan 260 personil TNI, Polri, Satpol PP dan tenaga kesehatan di lokasi untuk menyiapkan kegiatan evakuasi masyarakat, kurang lebih satu desa dievakuasi. Harapannya dalam dua hari ini dapat menyelesaikan semua proses evakuasi,” ungkap Adietya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyampaikan peran BNPB dalam hal ini adalah memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah dan memenuhi kekurangan yang ada.


Warga Desa Sangaji Nyeku mengungsi setelah Gunung Ibu di Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, yang meletus pada 15 Januari 2025. Ribuan penduduk pulau akan dievakuasi setelah gunung berapi memuntahkan asap dan abu yang membumbung tinggi ke atmosfer.-AZZAM / AFP-

Kategori :