Dola Maludu, Tradisi Adat Seli Resmi Tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal

Dola Maludu, Tradisi Adat Seli Resmi Tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal

Tradisi Dola Maludu berakar dari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriah-dok.istimewa-

TIDORE, HARIAN DISWAY – Upacara adat sakral Dola Maludu, kini resmi tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum. Tradisi yang menjadi identitas budaya masyarakat Kelurahan Seli, Kota TIDORE Kepulauan, Maluku Utara, itu kini memiliki pelindungan hukum. 

Dengan begitu, upacara adat sakral Dola Maludu tidak bisa diklaim atau dimanfaatkan tanpa izin dari komunitas adat sebagai pemilik sah warisan budaya tersebut.

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu, menegaskan bahwa pelindungan KI menempatkan tradisi pada kedudukan hukum yang kuat. Selain itu, menjadi langkah untuk memastikan keberlanjutannya.

“Pelindungan Kekayaan Intelektual Komunal merupakan wujud penghormatan terhadap identitas dan kehormatan masyarakat adat. Dengan pencatatan ini, budaya tersebut diakui sebagai milik bangsa yang harus dijaga nilai sosial, budaya, dan manfaatnya bagi generasi mendatang,” ujar Razilu, Rabu, 12 November 2025.

BACA JUGA:DJKI Paparkan Transformasi Digital Berbasis AI di Ajang Top Digital Awards 2025


Pencatatan tradisi pada KIK menjadi langkah untuk memastikan keberlanjutannya-dok.istimewa-

Dola Maludu berakar dari peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Ritual keagamaan ini merepresentasikan nilai kesetiaan, persaudaraan, dan kedamaian. 

Rangkaian acaranya meliputi Gahi Yena, yaitu ritual memohon restu leluhur. Lalu, Polu Dati, kegiatan gotong royong mengumpulkan bahan dan dana. 

Selanjutnya hingga Sobaka Uku, momen paling sakral ketika pemuka adat memanjatkan doa khusus di tempat suci (goya).

Usai ritual utama, masyarakat berkumpul di Fola Sou. Mereka mendengarkan pesan moral “borero gosimo” yang mengingatkan tentang nilai kebaikan dan ketulusan hati. 

BACA JUGA:DJKI Ingatkan Kreator Jangan Abaikan Hak Cipta Agar Video Promosi Aman

BACA JUGA:DJKI Tegaskan, Bikin Konten Harus Perhatikan Hak Cipta Arsitektur

Tradisi ini diwarnai kegiatan Doa Selamat, Kali Piga Madoya, dan Hele Piga, yang menegaskan semangat berbagi, kebersamaan, dan rasa syukur.

Dola Maludu juga menjadi wadah ekspresi seni dan budaya masyarakat Tidore. Beragam pertunjukan seperti tarian adat, musik tifa dan totobuang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: