HARIAN DISWAY- Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menutup fitur Aksi Nyata Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada Selasa, 21 Januari 2025.
Sebagai gantinya, Kemendikdasmen Penutupan meluncurkan aplikasi Rumah Pendidikan.
Kebijakan itu dikeluarkan oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti sebagai komitmen baru untuk berinovasi dalam sistem pendidikan Indonesia.
Anda sudah tahu, fitur Aksi Nyata PMM merupakan tempat untuk mengunggah laporan bukti Aksi Nyata para guru dan tenaga pendidik setelah menyelesaikan pelatihan mandiri.
BACA JUGA:Sekolah Libur Sebulan Penuh Saat Ramadan, Ini Kata Mendikdasmen!
Jika laporan sudah diunggah, maka mereka akan mendapatkan sertifikat pelatihan yang menjadi syarat penting guna menyusun laporan e-kinerja guru.
Adapun bagi para guru yang sudah mengumpulkan aksi nyata sebelumnya, akan tetap diberikan sertifikat apresiasi sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka.
Penutupan fitur itu merupakan langkah Kemendikdasmen untuk meringankan beban administrasi para guru dan tenaga pendidik di Indonesia.
Sebab, beban administratif yang ditanggung selama ini dirasa sangat memberatkan dan menyusahkan sehingga menghalangi fokus guru dalam proses belajar mengajar.
BACA JUGA:Mendikdasmen: Gaji Guru Naik, Honorer yang Sudah Lulus PPG Dapat Tambahan Rp 2 Juta
BACA JUGA:Mendikdasmen Sebut Pendidikan Ratusan Ribu Guru Belum D4 atau S1
Sebagai gantinya, guru dan tenaga pendidik yang tetap ingin berkarya bisa mengirimkan inspirasi praktik pembelajaran melalui fitur Bukti Karya yang terdapat di fitur Ruang GTK.
Fitur itu diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan strategi pembelajaran yang efektif.
Konten-konten yang sebelumnya sudah terbit juga tetap bisa diakses dan dibaca di Ruang GTK sebagai inspirasi praktik pembelajaran baik sesama guru maupun tenaga pendidik.