HARIAN DISWAY - Bu Rudy, begitu dia biasa dipanggil. Nama lengkapnya Ie Lanny Siswadi. Dia lahir pada10 Oktober 1953. Bu Rudy telah mengukir kesuksesan dari usaha sambal kemasan sederhana.
Sebelum seperti sekarang, Bu Rudy menuturkan kesulitan hidup masa kecil. "Dulu ketika saya SD, untuk membeli pensil saja saya harus mencari uang dengan susah payah," katanya.
Masa kecil yang penuh perjuangan itulah yang membuatnya selalu ingin mencari peluang. "Kalau peluang bisa didapatkan, mengapa harus menunggu?" ujarnya.
BACA JUGA:Kisah Inspiratif Bu Rudy, Dari Penjual Gorengan Hingga Ikon Kuliner Surabaya
Sosok pengusaha Bu Rudy. Dia menyebut dirinya sebagai pencari peluang ulung.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY
Meskipun tak punya latar belakang pendidikan tinggi, Bu Rudy menganggap dirinya sebagai "pencari peluang ulung." Dia tahu bahwa dalam dunia yang serba cepat, tak ada yang datang begitu saja.
Semua harus dicari dengan tekun dan penuh perhitungan. Bu Rudy memiliki prinsip hidup: Melihat ke depan dan terus berusaha.
"Pada masa sulit pun, saya selalu mencoba untuk terus maju. Tidak ada gunanya melihat ke belakang. Karena itu hanya membuat kita terjebak dalam nostalgia yang tak bermanfaat," ujarnya.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Bu Rudy: Li Ji Da Ren
Bu Rudy menyadari bahwa dunia bisnis penuh dengan ketidakpastian. Namun, dia selalu percaya bahwa usaha yang maksimal akan membawa hasil yang sesuai. "Tahun ini memang penuh tantangan. Tapi saya tetap optimis. Saya selalu percaya bahwa dengan berusaha, kita akan membuahkan hasil yang baik."
Dia menjalankan pepatah Tionghoa, 水滴石穿 (Shuǐ dī shí chuān). Bunyinya: "Tetesan air dapat menembus batu". Adagium itu disadur dari kitab Han shu (汉书) karya Ban Gu, sejarawan Tiongkok yang lahir pada tahun 32 Masehi.
Seperti tetesan air yang sanggup melubangi batu, Bu Rudy dikenal sebagai pengusaha yang pantang menyerah. -Boy Slamet-HARIAN DISWAY
Artinya, seseorang harus terus berjuang untuk meraih impian. Tanpa melihat ke belakang. Tak pernah berhenti berusaha dan senantiasa menangkap peluang. Seperti air yang terus menetes. Lama-lama tetesan itu sanggup melubangi batu.
BACA JUGA:Gandeng UMKM, Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy Hadir di Surabaya Barat
Filosofi itu berbuah kesuksesan. "Memang berat. Banyak tantangan. Tapi saya tidak takut. Kalau kita sudah tahu arah tujuan, meski perjalanannya panjang, pasti ada jalan menuju sana," katanya.