HARIAN DISWAY - Pada 4 Desember 2024, Chunjie atau yang lebih dikenal sebagai Festival Musim Semi resmi dimasukkan dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan oleh UNESCO.
Pengakuan itu menjadi tonggak sejarah penting dalam melestarikan tradisi Tiongkok yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Namun, penetapan itu juga memicu perdebatan baru. Yakni, soal terjemahan yang paling tepat Chunjie.
BACA JUGA:Makna Imlek dan Shio Ular Kayu 2025
Tradisi Imlek: Makna dan Ritual
Festival Musim Semi atau Imlek adalah perayaan tahun baru dalam kalender Tiongkok yang jatuh pada hari pertama bulan pertama kalender lunar. Tradisi itu tidak hanya menjadi momen untuk menyambut tahun baru.
Chunjie atau perayaan Imlek resmi masuk daftar UNESCO sebagai warisan budaya. -Dok.TMII-
Di situ juga terkandung makna sebagai waktu untuk berdoa demi keberuntungan, mempererat hubungan keluarga, dan menjaga harmoni sosial.
Dalam bahasa Tiongkok, proses perayaan ini dikenal sebagai guonian atau melewati tahun.
BACA JUGA:Fakta Menarik Tentang Kelenteng Kwang Sing Bio: Destinasi Liburan Imlek
Ritual tradisional Imlek dimulai dengan persiapan sebelum hari raya. Masyarakat membersihkan rumah untuk mengusir nasib buruk, menyimpan bahan makanan, dan membuat hidangan khas.
Pada malam Tahun Baru, keluarga berkumpul untuk makan malam bersama dan tetap terjaga hingga larut malam untuk menyambut tahun baru.
Saat festival berlangsung, masyarakat mengenakan pakaian baru, memberi persembahan kepada leluhur, serta saling menyampaikan salam kepada kerabat dan tetangga.
BACA JUGA:Perayaan Isra Miraj dan Imlek, Eri Cahyadi Ingatkan Warga Surabaya Jaga Keamanan dan Toleransi
Perdebatan Terjemahan Chunjie