HARIAN DISWAY - Aktivis pembakar Al-Quran, Salwan Momika, ditemukan tewas setelah ditembak di apartemennya di Södertälje, Stockholm, pada Rabu malam, 30 Januari 2025, waktu setempat.
Pria itu dikabarkan tewas saat melakukan live-streaming di Tik Tok. Polisi menemukan jasadnya tewas dengan luka tembak di sekujur tubuhnya pukul 23:11 waktu setempat, atau pukul 05:11 WIB, Kamis 30 Januari 2025.
Pria asal Irak itu terkenal di mata publik semenjak aksi protesnya dengan membakar kitab suci Islam, Al-Quran pada Juni, 2023 lalu. Akibat perbuatannya, ia didakwa dengan Hasutan Terhadap Kelompok Etnis (Agitation against an ethnic group) pada Agustus, 2024.
Padahal, pada hari Kamis kemarin, seharusnya pengadilan memutuskan apakah Salwan Momika bersalah dalam aksi pembakaran Al-Quran tersebut. Namun, putusan itu ditunda setelah pengadilan menyatakan bahwa salah satu terdakwa telah meninggal dunia pasca insiden ini.
BACA JUGA:Vladimir Putin Kecam Pembakaran Al Quran di Rusia: Di Negara Kami, ini Adalah Kejahatan
Jadi, siapakah Salwan Momika itu?
Salwan Sabah Matthew Momika atau lebih dikenal dengan Salwan Momika adalah seorang pengungsi Irak di Swedia. Ia merupakan mantan anggota milisi dari Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) yang saat itu melawan ISIS.
Setelah meninggalkan Irak, ia tinggal di Swedia sebagai pengungsi. Dia adalah seorang aktivis atheis anti-Islam, yang mengorganisir demonstrasi publik di mana ia membakar dan menistakan Al-Quran.
Momika berasal dari distrik Al-Hamdaniya di Qaraqosh, Irak utara. Seorang etnis Assyria yang dibesarkan sebagai seorang Katolik Syria, dia bergabung dengan Partai Patriotik Assyrian selama perang saudara Irak dan bekerja sebagai penjaga keamanan di markas partai di Mosul.
Momika bergabung dengan Popular Mobilization Forces (PMF) l, kelompok bersenjata proksi Iran pada 2014 untuk melawan ISIS. Secara spesifik, dia muncul dalam video mengenakan seragam militer sebagai bagian dari unit Kristen "Batalyon Roh Allah Yesus Putra Maria" (Kataib Rouh Allah Issa Ibn Miriam), memegang senjata api, dan bersumpah setia kepada Imam Ali Brigades.
Imam Ali Brigades adalah kelompok bersenjata sayap dari Gerakan Islam Irak yang beroperasi di bawah PMF
BACA JUGA:Percuma Swedia Memohon ke Turkiye untuk Masuk NATO, Selama Mengizinkan Pembakaran Al Quran
Bagaimana Ia Menistakan AL-Quran?
Dia merobek halaman-halaman Al-Quran, melemparkannya ke lantai, dan menginjak-injaknya. Lalu dia membuka sekotak bacon (daging babi asap), meletakkan sepotong bacon di bagian belakang Al-Quran, dan membakarnya.
Daging babi adalah hal yang sangat tabu bagi umat Muslim. Semua itu terjadi pada hari pertama perayaan Idul Adha pada Juni, 2023 di depan sebuah masjid di Stockholm yang terletak di dekat kedutaan besar Turki.