Berdasarkan analisis sementara, pergerakan tanah ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk curah hujan tinggi yang menyebabkan tanah jenuh air dan mudah bergerak ke tempat lebih rendah.
Hasil pantauan dan analisis Stasiun Klimatologi Kelas I Jawa Tengah pada dasarian II Januari 2025, curah hujan di Banjarnegara dan beberapa wilayah lain di Jawa Tengah berada di atas 300 milimeter yang berarti masuk dalam kriteria sangat tinggi. Akibatnya, rawan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Selain curah hujan, faktor pemicu gerakan tanah selanjutnya adalah saluran drainase dan sungai yang dibangun belum sepenuhnya menggunakan material kedap air. Akibatnya peresepan air tidak maksimal.
Peningkatan tekanan air pori dan berkurangnya daya ikat tanah memperburuk kondisi, menyebabkan pergerakan tanah jenis debris slide (longsor yang melibatkan material tanah, batu, dan air) yang bergerak ke arah barat daya, sehingga pergerakan tanah susulan berpotensi terus terjadi jika curah hujan tetap tinggi dalam jangka waktu lama.
Dari hasil analisa sementara dan melihat sejumlah faktor pemicu di atas, fenomena pergerakan tanah susulan masih sangat berpotensi terjadi jika curah hujan di wilayah itu masih tinggi dalam durasi yang cukup lama.(*)