Perbaikan Jalur Gumitir Dikebut, Ditargetkan Rampung Dua Bulan

Perbaikan Jalur Gumitir Dikebut, Ditargetkan Rampung Dua Bulan

Preservasi jalur nasional, kementerian PU tutup jalur Gumitir-Banyuwangi selama 2 Bulan--Harian Disway

HARIAN DISWAYJalur Gumitir, penghubung vital wilayah tapal kuda Jawa Timur, kini tengah dikebut perbaikannya setelah sempat ditutup akibat kerusakan di sejumlah titik rawan longsor.

Sejak 24 Juli lalu, proyek preservasi jalur nasional itu resmi dimulai. Bahkan ditargetkan bisa rampung dalam waktu dua bulan. Itu berarti Jalan Gumitir bisa beroperasi lagi mulai akhir bulan depan.

Metode bored pile dipilih untuk memastikan stabilitas konstruksi di kawasan yang dikenal memiliki karakter tanah rawan longsor.

Sebanyak 55 bored pile akan ditanam hingga kedalaman hampir 30 meter, membentang sepanjang 115 meter di lereng bawah.

BACA JUGA:Pekerjaan Bore Pile di Jalur Gumitir dimulai, Diperkirakan akan Memakan Waktu Lima Bulan

BACA JUGA:Penutupan Jalur Gumitir Dinilai Tidak Siap, Deni Wicaksono Desak Evaluasi Jalur Alternatif

Selain itu, dilakukan pula perbaikan geometri jalan agar jalur lebih aman bagi pengguna. Fondasi bored pile dipancang hingga hampir 30 meter ke dalam tanah untuk memastikan kestabilan.

Penanaman 55 bored pile itu didukung penggunaan dua mesin bor besar yang langsung bekerja di lokasi. 

“Dua mesin sudah digerakkan ke lapangan. Ini masif dibanding SOP pelaksanaan biasanya,” ujar Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dalam keterangan resminya dikutip Sabtu, 9 Agustus 2025.

Targetnya, dalam tempo dua bulan sejak 24 Juli, jalur ini bisa kembali beroperasi penuh.

Optimisme itu bukan tanpa alasan. Meski kondisi alam di Gumitir terkenal menantang, metode konstruksi yang digunakan benar-benar mengedepankan teknik sipil mumpuni.

BACA JUGA:Penutupan Total Jalur Gumitir Tuai Protes, DPRD Jatim Usulkan Moda Transportasi Pengganti

BACA JUGA:Semarak HUT RI ke-80, Wyndham Surabaya Gelar Pameran Lukisan, Wagub Emil Dardak Hadir Beri Dukungan Penuh

Bored pile sedalam hampir 30 meter ditanam dengan presisi. Tentu untuk memastikan kestabilan struktur jalan di daerah yang rawan longsor itu.

Menurut Emil, upaya percepatan ini adalah langkah yang memerlukan kolaborasi dan disiplin tinggi dari seluruh pihak.

Ya, apalagi Jalur Gumitir adalah nadi ekonomi dan mobilitas masyarakat di tapal kuda Jawa Timur.

Penutupan jalur akibat kerusakan telah menimbulkan dampak signifikan, dari distribusi logistik hingga perjalanan antarwilayah. Itulah sebabnya pemerintah provinsi memberikan perhatian penuh pada pengerjaan proyek ini.

BACA JUGA:Aptrindo Jatim: Penutupan Akses Gumitir Bisa Bikin Harga Barang Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: