Selain itu, Gen Z juga memanfaatkan Reels dan Stories untuk berbagi perjalanan karier mereka secara real-time.
Ada pula yang berbagi sesi wawancara atau presentasi melalui fitur video.
Itu memberikan mereka ruang untuk menampilkan keahlian dan keterampilan dalam bentuk yang lebih interaktif. Juga autentik.
BACA JUGA: Intip LinkedIn Kevin Clash of Champions: Ada Prestasi Level Nasional hinga Internasional!
Salah satu alasan utama memilih Instagram sebagai tempat untuk membangun personal branding adalah kemudahan. Seperti mudahnya mengakses audiens yang lebih luas dan beragam.
Di LinkedIn, meskipun dapat terhubung dengan para profesional, interaksi di sana cenderung lebih terbatas pada sesi formal atau pekerjaan.
Di Instagram, Gen Z bisa berinteraksi lebih bebas dengan berbagai kalangan. Baik itu profesional maupun non-profesional.
Menurut studi yang dipublikasikan oleh The Next Web, sekitar 40 persen perusahaan saat ini mulai menilai profil media sosial. Termasuk Instagram, saat mencari kandidat potensial.
BACA JUGA: Cara Download Reels Instagram dengan Mudah dan Aman
Hal itu menunjukkan betapa pentingnya keberadaan dan konten yang dibagikan di platform tersebut. Karena kesan profesional kini juga bisa dilihat dari aktivitas di Instagram.
Gen Z, yang memang sudah terbiasa dengan digital dan media sosial, memahami betul pentingnya mengelola citra mereka di platform tersebut.
Sesi Instagram Live: Menjadi sarana interaktif untuk berbagi wawasan dan pengalaman dalam dunia profesional. -Adria-Pinterest
Namun, meskipun Instagram memberi banyak kesempatan bagi penggunanya untuk membangun personal branding, ada tantangan dalam menjaga keseimbangan antara citra profesional dan pribadi.
BACA JUGA: Cara Download Video Instagram Tanpa Aplikasi Tambahan
Gen Z harus berhati-hati agar tidak berbagi konten yang dapat merusak citra mereka.
Beberapa menyiasatinya dengan membuat dua akun terpisah: satu untuk kehidupan pribadi. Satunya lagi untuk kebutuhan profesional.