Ketua DPRD Kota Pasuruan M Toyib Bacakan Pataka dalam Acara Peringatan Hari Jadi ke-339 Kota Pasuruan

Sabtu 08-02-2025,16:50 WIB
Reporter : Lailiyah Rahmawati
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Acara peringatan Hari Jadi ke-339 Kota Pasuruan digelar dengan prosesi sederhana di Gedung Gradika Bhakti Praja, Sabtu, 8 Februari 2025.

Kirab Pataka yang biasa digelar dengan iring-iringan rombongan kepala daerah dan kepala perangkat daerah sambil menyapa masyarakat, kini ditiadakan.

Tetapi, isi Pataka tetap dibacakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pasuruan M. Toyib di panggung yang sebelumnya Pataka diserahkan oleh Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo.

BACA JUGA:Hari Jadi ke-339 Kota Pasuruan, Wakil Ketua DPRD Harapkan Pelayanan Publik Lebih Optimal

Anda sudah tahu, Pataka merupakan surat perintah untuk pahlawan nasional asal Pasuruan, Untung Suropati, yang dijadikan tonggak sejarah berdirinya Kota Pasuruan.

Dalam pataka itu, Untung Suropati diberikan mandat untuk memimpin Pasuruan dan melakukan perlawanan kepada Belanda. 

Pada acara peringatan Hari Jadi Kota Pasuruan ke-339 kali ini juga menjadi momentum ketua DPRD berasal dari Partai Golkar.

BACA JUGA:Polemik Mobil Dinas DPRD Kota Pasuruan: Spesifikasi Tak Sesuai, Tiga Pimpinan Pilih Kembalikan

Toyib mengungkapkan, makna Hari Jadi Kota Pasuruan adalah mempelajari kilas perjuangan rakyat Pasuruan melawan kolonialisme. 

"Perlawanan rakyat Pasuruan kala itu sangat kuat sehingga kisah-kisah perlawanan rakyat kepada Belanda saat itu sudah menasional," kata Toyib. 

Politikus Partai Golkar sekaligus ketua DPD Partai Golkar Kota Pasuruan itu mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) bagi legislatif dan eksekutif di Kota Pasuruan.

BACA JUGA:Mobdin Baru Pimpinan DPRD Kota Pasuruan Dikembalikan, Ini Alasannya

"Ada di bidang pendidikan dan kesehatan yang menjadi obyek utama. Nah, semua pekerjaan rumah itu tidak mungkin hanya dibebankan kepada eksekutif saja. Antara legislatif dan eksekutif harus ada harmonisasi sehingga untuk mencari solusi bisa dipecahkan bersama," lanjutnya. 

Toyib menambahkan, tantangan pembangunan daerah semakin berat. Di tengah kebijakan pemerintah pusat untuk memangkas transfer ke daerah itu disebut sebagai salah satu tantangan besar.

Apalagi, dengan kondisi Kota Pasuruan yang bukan mengandalkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor Sumber Daya Alam (SDA), maka dibutuhkan inovasi menggali sumber PAD. 

Kategori :