Angkutan Komoditas Konsisten Tiap Tahun, PT KAI Tambah Frekuensi dan Rute

Rabu 12-02-2025,18:39 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

BACA JUGA:PN Eksekusi Aset PT KAI di Halaman Stasiun Sidoarjo, Termohon Diberi Tempat Tinggal Sementara

Dari sisi ketepatan waktu keberangkatan ataupun kedatangan kereta api barang juga mengalami peningkatan performa. Pada 2024 on time performance (OTP) keberangkatan mencapai rata-rata 95,12 persen atau meningkat dibanding periode yang sama pada tahun 2023 yaitu 93,31 persen.

Lalu untuk ketepatan waktu kedatangan kereta api barang mencapai 90,18 persen atau meningkat dibanding rata-rata ketepatan waktu kedatangan pada tahun 2023 di periode yang sama yaitu 87,51 persen.

Sementara itu, di PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, kinerja angkutan barang juga mengalami peningkatan. Tercatat selama periode Januari - September 2024, PT KAI Daop 8 Surabaya telah mengangkut 2.117.543 ton barang dari wilayah operasinya. 

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan bahwa layanan angkutan barang KAI di tahun 2024 meningkat 16 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023, yang tercatat 1.832.138 ton barang.

Setiap hari terdapat 15 keberangkatan KA barang di Daop 8 Surabaya dengan berbagai relasi. Salah satu faktor meningkatnya layanan angkutan barang di KAI Daop 8 Surabaya, yakni tingkat ketepatan waktu perjalanan KA angkutan barang.

Pada triwulan III/2024 ini, tingkat ketepatan waktu keberangkatan KA barang mencapai 98,09 persen. Ketepatan waktu kedatangan mencapai 87,32 persen.

Di sisi lain, pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair) Rossanto Dwi Handoyo mengatakan, ketepatan waktu menjadi faktor utama pengusaha mengirim barang mereka menggunakan kereta api. Sebab, moda transportasi itu tergolong murah dan tepat waktu.

“Kalau mengirim barang melalui mobil misalnya, pasti bisa kolor dari waktu yang diprediksi. Karena, pasti ada saja kendala di jalan. Mulai dari kerusakan mesin. Atau ban bocor. Juga driver yang ingin istirahat,” katanya saat dihubungi Harian Disway, Selasa 11 Februari 2025.

Hanya saja, kendalanya kereta api harus berbagi rel dengan kereta penumpang. Daya angkutnya juga terbatas. Sehingga, pengangkutannya tidak bisa banyak. Apalagi kalau musim libur. Pengiriman akhirnya terhambat karena banyaknya masyarakat yang berlibur menggunakan kereta api.

“Walau punya kontribusi terhadap ekonomi, tetapi tidak terlalu besar. Karena pertimbangan itu. Tetapi, mereka konsisten. Daya tempuh konsisten itu yang akhirnya kereta api masih terus dipertimbangkan untuk mengirim barang,” ujarnya. (*)

 

Kategori :